Advertisement
Inflasi DIY April 2023, 0,22% Lebih Rendah dari Rata-rata Nasional
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati. - Ist/ tangkapan layar
Advertisement
Harianjogja.com, EKBIS—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat inflasi April 2023 secara bulanan atau month to month (mtm) terhadap Maret 2023 sebesar 0,22%. Lebih rendah dibandingkan inflasi nasional April 2023 sebesar 0,33% mtm.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan inflasi ini rendah dibandingkan Maret 2023 0,60%. Sepanjang 2023 DIY selalu mengalami inflasi dari bulan ke bulan. "Inflasi April 2023 terhadap Maret 2023 tercatat 0,22 persen. Kalau dilihat secara series mtm perkembangan inflasi DIY posisi April lebih rendah dari Maret," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).
BACA JUGA: Penembakan di Kantor MUI Terkaitan Tahun Politik? Benarkah?
Inflasi April 2023 di posisi 0,22% juga lebih rendah dari April 2022 sebesar 1,14%. Faktor pendorong inflasi bulan ini paling tinggi berasal dari sektor transportasi yang menyumbang 0,69% dan memiliki andil 0,10%.
Disusul kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang 0,29% dan memberikan andil 0,07%. Beberapa komoditas lain juga memiliki andil pada inflasi, namun tidak signifikan.
"Beberapa komoditas yang memberikan andil pada inflasi karena perubahan harganya April 2023 pertama adalah angkutan udara, di mana pada April ini 5,28 persen dan memberikan andil 0,07 persen. Ini kondisinya masih lebih rendah dari Maret sebelumnya 9,35 persen dengan andil 0,12 persen," jelasnya.
Semantara inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) di DIY 5,14%, lebih rendah dibandingkan posisi Maret 2023 6,11%. Lebih tinggi dibandingkan April 2022 dengan posisi inflasi di 4,12%.
"Untuk kelompok transportasi inflasinya tertinggi 9,56 persen tapi dari sisi andil inflasi ada pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 7,05 persen dengan andil 1,60 persen," ucapnya.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan inflasi April 2023 sebesar 0,33% secara mtm. Sementara inflasi tahun ke tahun atau year on year (yoy) sebesar 4,33%. Dia menjelaskan dari seluruh kelompok pengeluaran di April 2023 semuanya mengalami inflasi kecuali informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
"Penyumbang inflasi terbesar pada April 2023 adalah transportasi sebesar 0,84 persen dan memiliki andil pada inflasi 0,11 persen," paparnya
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Penundaan Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Dinilai Tepat
- Promo Libur Nataru Pertamina: BBM, Bright Gas, dan Hotel Patra Jasa
Advertisement
Lengkap dari Pagi hingga Malam, Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS, Galeri24 Meroket
- Belanja APBN DIY Capai Rp18,77 Triliun, TKD Nyaris Tuntas
- Rupiah Menguat Terbatas, Dolar Ditahan Sentimen Nataru
- Kementrans Ajukan Pengalihan Anggaran Rp140 Miliar untuk Sumatera
- Menkeu Pastikan Dana Bencana Sumatera Aman, MBG Tetap Jalan
- Polisi Temukan Dugaan Kasus Pertalite Dicampur Air, SPBU Ditutup
- Amankan Nataru, Pertamina Perkuat Stok Elpiji 3 Kg Jateng-DIY
Advertisement
Advertisement



