Advertisement
BEI DIY Optimistis Pasar Modal Tumbuh Hingga Akhir Tahun, Ini Faktornya..
Ilustrasi pasar modal. - JIBI
Advertisement
JOGJA—Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta menyebut prospek pasar modal Indonesia akan baik sampai akhir tahun ini.
Kepala BEI Perwakilan DIY Irfan Noor Riza mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan pasar modal.
Menurutnya pertumbuhan kinerja pasar modal memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, sehingga saat ekonomi suatu negara tumbuh positif, maka minat investor kepada aset negara juga akan meningkat.
Advertisement
Saat ini perekonomian Indonesia sudah berangsur pulih pascapandemi Covid-19. Ekonomi Tanah Air diproyeksikan menembus angka 4,5% hingga 5,3% pada tahun ini.
Di sisi lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan bertumbuh, dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dan optimisme dalam negeri yang dibanjiri oleh katalis positif. "Dari data kami, IHSG di akhir April 2023 [per 28 April 2023] menguat 0,95 persen sepanjang tahun berjalan [year-to-date/ytd] atau empat bulan terakhir didukung inflow investor asing sebesar Rp18,91 triliun," ucapnya, pekan lalu.
BACA JUGA: Instrumen Investasi Pasar Modal Kian Diminati Masyarakat DIY
Kemudian, penghimpunan dana melalui pasar modal juga melanjutkan pertumbuhan. Hingga akhir April 2023 dana yang dihimpun tercatat Rp84,01 triliun dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 33 emiten. "Tren pertumbuhan jumlah investor juga terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,88 juta investor per April 2023,” ujar dia.
Beberapa indikator makro ekonomi Indonesia juga terlihat membaik seperti, Purchasing Managers Index (PMI) indeks masih di level ekspansif yakni di level 51,9 pada periode Maret 2023; Indeks Keyakinan Konsumen masih berada di zona level 123; loan growth Indonesia terlihat masih baik sebesar 10,64%; inflasi juga terkendali sebesar 4,97% (year-to-year/yoy), serta Bank Indonesia (BI) yang masih mempertahankan B17DRR di level 5,75%.
Selain itu, GDP pada kuartal II tahun ini juga bertumbuh efek dari konsumsi dalam negeri yang masih bertumbuh. Pada kuartal II 2023 ini juga terdapat momentum Lebaran yang secara historis dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Konser Amal Titik Nol Jogja Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



