Advertisement
Instrumen Investasi Pasar Modal Kian Diminati Masyarakat DIY

Advertisement
Harianjogja.com, EKBIS— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyampaikan, semakin banyak masyarakat di DIY yang memilih instrumen investasi selain perbankan. Kepala OJK DIY, Parjiman mengatakan terjadi peningkatan Single Investor Identification (SID) pasar modal.
Dia menjelaskan SID saham naik 24,69% year on year (yoy) dari 74.212 SID pada Februari 2022 menjadi menjadi 92.534 SID pada Februari 2023. Untuk SID reksadana naik 36,27% dari 142.033 menjadi 193.544, dan SID SBN naik 28,97% dari 11.455 menjadi 14.774."Benar untuk instrumen lain selain produk perbankan mulai diminati masyarakat. Terlihat dari peningkatan yang cukup signifikan instrumen pasar modal yaitu SID," katanya.
Advertisement
Semantara itu Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta mencatat pada Februari 2023 investor pasar modal DIY mencapai 153.454 investor. Jumlah ini berbeda dengan SID saham yang dicatat OJK DIY.
Mengenai hal tersebut Kepala BEI Perwakilan Jogja Irfan Noor Riza menjelaskan data yang digunakan OJK adalah menggunakan SID nasional dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Di mana SID adalah data investor berdasarkan KTP investor saat pembukaan rekening efek/rekening saham yang dilakukannya.
BACA JUGA : Investasi Pasar Modal Jogja Capai 153.454 Investor
Dia mencontohkan misalnya A saat ini tinggal di Riau dan ber-KTP DIY ingin menjadi investor. Saat membuka rekening saham di Riau akan tercatat di KSEI investor A adalah investor DIY, karena KTP-nya DIY meski membuka rekeningnya di Riau.
"Sementara data pertumbuhan investor kami adalah data yang kami peroleh dari pelaporan rekan-rekan perusahaan sekuritas yang ada di DIY. Sehingga siapapun yang membuka rekening efek/rekening saham di perusahaan-perusahaan sekuritas di DIY dengan ber-KTP daerah manapun, maka tercatat sebagai investor DIY," jelasnya.
Hal ini menjadikan perbedaan data antara OJK dan DIY terkait investor di pasar modal. Menurutnya di DIY saat ini sangat banyak investor baru dari kalangan mahasiswa yang tinggal di DIY, akan tetapi masih menggunakan KTP daerah asalnya.
BACA JUGA : Berapa Target Investor Pasar Modal Tahun Ini?
"Sehingga karena mereka ini membuka rekeningnya di DIY, maka oleh teman-teman sekuritas dicatatnya menjadi investor DIY, sementara oleh KSEI tercatat sebagai investor daerah asalnya sesuai dengan KTP yang digunakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hore, APBN Indonesia Tidak Lagi Defisit, Kini Surplus Rp4,3 Triliun
- 1.000 Driver Ojol di Jogja Akan Gelar Demo Besok, Selasa 20 Mei, Ini Titik Lokasinya
- Hingga Maret 2025 Tercatat 364 Pekerja Kena PHK di DIY, Paling Banyak di Sleman
- Kaum Pekerja Kini Bisa Mengadu ke Wakil Menteri Tenaga Kerja lewat Kanal Buruh Tanya Wamen
- Gandeng Perusahaan Asal Brasil, Kementan Bakal Buka Peternakan Sapi 10 Ribu Hektare
Advertisement

Pabrik Garmen di Ngaglik Sleman Terbakar, Petugas Masih Berusaha Padamkan Api
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Selasa Pagi Menguat
- Harga Emas Batangan Antam Hari Ini Turun Rp23.000 per Gram, Ini Daftar Harganya
- KAI Daop 6 Salurkan Bantuan Sosial-Lingkungan Sebesar Rp319,9 Juta hingga Mei 2025 sebagai Komitmen Berkelanjutan
- Kunjungan Wisman ke DIY Merangkak Naik, Puncaknya Diprediksi Juli-September
- KAI Daop 6 Yogyakarta Catat Angkutan Barang Tumbuh 23 Persen hingga April 2025
- Gagal Berangkatkan 1.500 Pekerja Migran, Perusahaan Ini Disegel Kementerian P2MI
- Hore, APBN Indonesia Tidak Lagi Defisit, Kini Surplus Rp4,3 Triliun
Advertisement