Advertisement
Indonesia Rogoh APBN Rp8 Triliun untuk Bantu Negara yang Kesusahan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan Rp8 triliun untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia serta membantu negara-negara yang kesusahan. Hal tersebut dilakukan melalui sederet program dari Indonesian Aid atau Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).
Salah satu wujud program ini adalah pengiriman 1,5 juta dosis Vaksin Pentavalen senilai Rp30,3 miliar kepada Nigeria. Vaksin hasil produksi PT Bio Farma (Persero) itu dikirim dalam dua tahap, pengiriman 730.000 dosis dilakukan tahap pertama dan tahap kedua 850.000 dosis.
Advertisement
“Pengiriman vaksin ke Nigeria ini merupakan langkah awal dari berbagai program melalui LDKPI dari hasil kelolaan endowment fund yang telah dialokasikan sebesar Rp8 triliun untuk mendukung diplomasi, khususnya soft diplomacy,” ujar Menkeu, Minggu (29/5/2023).
Menkeu juga menyampaikan endowment fund alias dana abadi milik LDKPI sudah dimasukkan sejak 2022 – 2023. Tiap tahunnya, lanjut Sri Mulyani, APBN telah mengalokasikan anggaran untuk dana abadi yang nantinya digunakan sebagai hibah kepada negara-negara lain.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Calon Haji DIY
Alokasi itu disebut Sri Mulyani telah mendapatkan restu dari sejumlah pihak, mulai dari Menteri Luar Negeri, Sekretariat Negara, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Selain itu, dia menyatakan bahwa fokus alokasi anggaran tersebut digunakan sebagai dana hibah kepada negara-negara yang membutuhkan, seperti Nigeria, Pakistan, hingga Zimbabwe.
“Negara Pasifik ini banyak sekali masalah dan ini jadi alat diplomasi yang kami harapkan semakin efektif, termasuk membangun bukan hanya melalui amal dan brand, tetapi kita semakin economic relation,” ungkap Sri Mulyani.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan acapkali menegaskan bahwa salah satu prioritas kebijakan luar negeri pemerintah adalah meningkatkan diplomasi ekonomi Indonesia demi kepentingan nasional.
Perluasan Produk Kesehatan
Sementara itu, dukungan dalam bentuk vaksin produk Bio Farma ini juga tidak terlepas dari upaya Indonesian AID dalam mendorong perluasan pasar produk-produk kesehatan produksi dalam negeri, serta mendukung Bio Farma untuk mendirikan hub di kawasan Afrika.
Selain mempererat hubungan dan kerja sama bilateral, dukungan tersebut juga diharapkan mampu memajukan perekonomian nasional dengan mendorong perdagangan, membuka perluasan pasar, dan peluang investasi di Nigeria.
Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing menuturkan Indonesian AID bukan hanya sekadar memberikan hibah, tetapi juga misi mendukung kemajuan perekonomian dalam negeri melalui mendorong perdagangan dan membuka perluasan pasar internasional.
Vaksin Pentavalen sendiri merupakan vaksin kombinasi DTP-HB-Hib yang membantu pencegahan lima macam penyakit sekaligus, yaitu difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B (Hib).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Terbaru! Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 20 Mei 2024
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement