Advertisement
Undang Penyuluh hingga Kelompok Tani, BPS Kota Jogja Sisir Target Sensus Pertanian
BPS Kota Jogja menggelar rapat koordinasi Sensus Pertanian 2023 bersama OPD dan asosiasi di el Hotel Royale, Jumat (16/6/2023). - Harian Jogja/Anisatul Umah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—BPS Kota Jogja menggelar rapat koordinasi Sensus Pertanian 2023 bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan asosiasi di el Hotel Royale, Jumat (16/6/2023). Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyisir target-target sensus, sehingga tidak ada yang terlewat.
Kepala BPS Kota Jogja, Mainil Asni mengatakan Sensus Pertanian 2023 di Kota Jogja masih akan berlangsung sampai akhir bulan ini. Pelaksanaanya sudah sekitar 50%. Berbeda dengan kabupaten lain, metode di kota menggunakan snowball.
Advertisement
Dalam melakukan sensus, pihaknya terlebih dahulu meminta informasi kepada RT setempat dan juga pengurus lainnya. Berbeda dengan kabupaten lain yang sensusnya dilakukan secara door to door.
"Kota ini kan snowball jadi memang kami harus mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya. Hari ini kami rapat koordinasi. Selain RT mungkin ada informasi lain yang perlu dilengkapi nah mungkin teman penyuluh pertanian dan kelompok tani [ada informasi] lain," ujar dia dalam rapat koordinasi bertajuk Urban Farming Solusi Ketahanan Pangan Rumah Tangga Perkotaan.
BACA JUGA: Ratusan Personel Dikerahkan untuk Sensus Pertanian di Gunungkidul
Informasi yang diperoleh dari rapat koordinasi ini, akan digunakan untuk melanjutkan sensus. Meski sudah ke lapangan, tetapi data lebih lengkap lagi masih dibutuhkan.
"Sudah berjalan sensusnya, tapi kami menyisir lagi. Seoptimal mungkin. Kota hanya satu bulan [sensusnya] akhir Juni selesai. Untuk hasil tetap sama dengan kabupaten lain di akhir tahun," ujar dia.
Menurutnya meski di daerah perkotaan, tetapi masih ada pertanian berskala kecil. Informasi tentang petani skala kecil ini terus digali. Misalnya ada orang yang budidaya tanaman hias untuk dijual.
"Barangkali sumber informasinya ya yang perlu diperbanyak. Kalau yang dari RT kami sudah mulai jalan. Mudah-mudahan banyak informasi yang diperoleh dari peserta yang hadir ini," ucapnya.
Salah satu perbincangan hangat di sektor pertanian, kata dia, adalah petani milenial. Ini juga yang menjadi pembeda Sensus Pertanian 2023 dengan sensus pertanian sebelumnya.
"Perbedaan sensus pertanian ini dengan sensus pertanian sebelum-sebelumnya, kami akan sasar petani millenial dan urban farming. Khususnya di kota sasaran utama kami urban farming."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas di Pegadaian Stabil Rp2,37 juta Per Gram
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- China Hapus Sejumlah Tarif Pangan AS Mulai 10 November
- Ekonomi DIY Q-III 2025 Tumbuh 5,40 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Bayar Andong Wisata di Kota Jogja Kini Bisa Pakai QRIS
- Harga Emas Hari Ini Kamis 6 November 2025 Kompak Turun
- Harga emas UBS-Galeri24 di Pegadaian, Hari Ini Turun
Advertisement
Advertisement




