Kuota KPR Subsidi Bakal Dipangkas, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kuota penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) berpotensi menurun.
Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) tahun ini menargetkan untuk pembiayaan FLPP sebanyak 229.000 unit senilai Rp25,18 triliun dan pembiayaan Rumah Tapera sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,53 triliun.
Advertisement
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan penurunan kuota itu lantaran adanya penyesuaian harga rumah subsidi yang baru ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 6/2023.
"Kemungkinan akan berubah nanti dihitung lagi karena harganya berbeda. Nanti dihitung lagi oleh BP Tapera, [turun] paling enggak banyak, dihitung dulu deh," kata Herry, Rabu (21/6/2023).
BACA JUGA: Kebutuhan Rumah Bersubsidi di DIY Tinggi, Sulit Terpenuhi, Ini Penyebabnya...
Meski begitu, Herry berharap para pengembang rumah subsidi segera meningkatkan produksi rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sekaligus memenuhi kualitas rumah subsidi yang sudah ditentukan.
Herry menargetkan Keputusan Menteri PUPR terkait dengan batasan harga jual rumah subsidi akan segera diterbitkan bulan ini. Dengan begitu, para pengembang dapat segera merealisasikan kenaikan harga jual rumah untuk MBR tersebut.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah mengaku menargetkan penjualan rumah subsidi sebanyak 110.000-120.000 unit.
"Dari data kami itu target 170.000 unit untuk KPR rumah bersubsidi dan untuk KPR rumah komersial itu kurang lebih 42.000 unit. Jika ini dengan kenaikan harga, kita bisa capai 70 persen atau berkisar 110.000 unit - 120.000 unit," ujar Junaidi.
Adapun, pada semester pertama tahun ini, Apersi baru menyalurkan sebanyak 40.000 unit rumah. Capaian tersebut tersendat karena penyesuaian harga jual rumah subsidi yang baru diterbitkan pertengahan tahun ini.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 4 Keuntungan Memakai Rak Dapur Terbuka di Rumah
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
Advertisement
Pakar: Ajaran Agama Diharapkan Jadi Solusi Persoalan Global
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Langkah BI DIY dan TPID dalam Mengendalikan Inflasi Jelang Nataru
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 November 2024 Merosot, Termurah Rp799.500
- Angkutan Peti Kemas Melalui Kereta Api Naik 14 Persen Selama Januari-Oktober 2024
- Daop 6 Yogyakarta Pastikan Operasional Kereta Api Tidak Terganggu saat Pilkada
- Menteri Ketenagakerjaan Upayakan Ada Satgas Khusus PHK
- Libur Pilkada 2024, Kunjungan Mal DIY Diperkirakan Meningkat Hingga 30 Persen
- Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, PLN Sambut Rombongan Tur Mobil Listrik Terbesar Pertama Jakarta-Jogja
Advertisement
Advertisement