Advertisement
BI dan TPID DIY Proyeksikan Inflasi Akan Terus Melandai, Ini Upayanya..
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DIY dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memproyeksikan inflasi DIY akan terus melandai. Beberapa upaya akan dilakukan untuk menjaga inflasi di sepanjang 2023.
Plh Kepala Perwakilan BI Kantor Perwakilan DIY, Harso Hutomo mengatakan inflasi 2023 akan ada dalam rentang target 3 ± 1%. Rencana jangka pendek, TPID DIY akan terus melanjutkan upaya-upaya peningkatan pasokan dan stabilitas harga. Baik melalui Kerja sama Antar Daerah (KAD) intra provinsi maupun dari luar daerah.
Advertisement
BACA JUGA: Inflasi DIY Juni 2023 Lebih Rendah dari Nasional
"BI bersama TPID DIY memperkirakan inflasi DIY akan terus melandai," ucapnya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa (4/7/2023).
Upaya lainnya dengan meningkatkan intensitas operasi pasar, optimalisasi lahan, pengembangan pertanian off-season, serta terus melakukan monitoring implementasi kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk mewaspadai risiko EL Nino ke depan.
"Seluruh upaya pengendalian inflasi tersebut dilakukan melalui sinergi TPID dengan berbagai pihak melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," jelasnya.
Laju inflasi DIY pada Juni 2023 melandai. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY inflasi Juni 2023 sebesar 0,02% secara bulanan atau month to month (mtm), secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 4,20%, dan secara tahun kalender atau year to date (ytd) 1,64%.
Inflasi Juni 2023 secara mtm lebih rendah dari Mei 2023 di posisi 0,35%. Jika dibandingkan Juni tahun lalu juga masih lebih rendah, di mana tahun lalu inflasinya 0,52%.
Dia menjelaskan melandainya inflasi Juni 2023 didorong oleh penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. Harga Pertamax turun dari Rp13.300 per liter menjadi Rp12.400 per liter. Penurunan juga terjadi pada Pertamax Dex dari Rp14.600 per liter menjadi Rp13.250 per liter.
BACA JUGA: Tahun Ajaran Baru, Inflasi Sleman Terkerek
"Sehingga komoditas bensin memberikan andil deflasi 0,07% mtm. Penurunan inflasi juga didukung oleh komoditas pangan antara lain beras, cabai merah, dan bawang merah."
Sementara itu, melandainya inflasi tertahan oleh peningkatan harga daging ayam ras. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga daging ayam di Yogyakarta pada Juni 2023 mencapai Rp40.150 per kg, naik dari posisi Mei 2023 Rp37.750 per kg.
"Kenaikan harga daging ayam ras ini imbas dari naiknya harga jagung dan bekatul untuk pakan ayam. Sehingga mempengaruhi harga produksi," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Bantul Lakukan Pemasangan Elektrifikasi Pertanian di 101 Titik Lahan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
Advertisement
Advertisement