Advertisement
Belanja Online Tidak Serta Merta Matikan Bisnis Mal, Ini Penjelasannya..

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Belanja online sudah menjadi tren di kalangan masyarakat. Selain lebih mudah, belanja online terkadang juga lebih murah. Meski demikian, menurut General Manager Plaza Ambarrukmo, Surya Ananta kondisi ini tidak serta merta mematikan bisnis ritel.
Dia menjelaskan mal sudah menyiapkan beberapa langkah antisipatif, sehingga belanja online dan offline keduanya bisa berjalan beriringan. Menurutnya belanja online lebih kepada segmen tertentu, belum semua varian produk. Selain itu, untuk jenis barang tertentu masyarakat juga masih lebih memilih offline.
Advertisement
"Kondisi ini membuat kami tetap survive tidak berpengaruh signifikan. Jika ditarik lebih mundur lagi, transaksi online sebelum pandemi pun sudah menjadi perhatian," ucapnya, Senin (24/7/2023).
Meski belum berdampak signifikan, pengusaha ritel tidak boleh berdiam diri. Jangan menjadikan mal hanya untuk tempat berbelanja saja. Namun mal dijadikan sebagai tempat makan, pertemuan, hiburan, bersantai dan lainnya. Sehingga orang datang ke mal tujuan utamanya bukan berbelanja.
Baca juga: Jogja Punya Anak Muda Berbakat nan Sukses, Semua Jebolan Kampus Swasta Lokal Loh
"Katakanlah untuk refreshing kalau jenuh di kantor atau di rumah ngemal. Akhirnya jadikan mal sebagai tempat hiburan untuk keluarga dan seterusnya. Sedikit langkah untuk pergeseran ke arah sana," jelasnya.
Di dalam kondisi seperti ini masing-masing pengelola mal harus melakukan antisipasi. Harus kreatif menghadapi pelanggan yang mengalami perubahan.
"Masakan di resto harus beragam, yang sekarang baru digemari dan dicari disediakan. Anak-anak bermain dengan wahana yang menyenangkan, yang edukatif. Termasuk event juga penting ada anak perfom bakatnya ditunjukkan ke publik."
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk menyiasati beberapa brand produk yang sudah tersedia di online, maka pelayanan yang harus lebih diunggulkan. Sehingga harus ada keunggulan dibandingkan transaksi online.
"Ini saya lihat brand-brand ini lakukan. Dan bicara soal Amplaz, brand yang dulu ada rata-rata mereka berbenah jadi melakukan inovasi. Kelengkapan produk, jenis-jenis ragamnya hingga suasana ke toko ditingkatkan. Ini kami lihat," paparnya.
Kebutuhan dasar manusia, kata Ananta, adalah berinteraksi. Sehingga meskipun online terus berkembang, namun offline tidak terus hilang. "Kalau sekarang kami lihat fenomena beberapa transaksi meningkat di online, meskipun secara makro belum terjadi signifikan pengaruh besar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Becak Kayuh Bertenaga Listrik Resmi Mengaspal di Malioboro, Bentor Akan Dibatasi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
Advertisement
Advertisement