Advertisement

Gara-gara El Nino Produksi Beras DIY Diprediksi Menurun

Anisatul Umah
Sabtu, 23 September 2023 - 11:27 WIB
Sunartono
Gara-gara El Nino Produksi Beras DIY Diprediksi Menurun Beras - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto memperkirakan produksi beras DIY akan turun tahun ini. Biasanya produksi beras DIY mengalami surplus 100%. Diperkirakan tahun ini masih akan surplus di kisaran 50% ke atas. Pasokan yang turun ini tentu akan berdampak ke harga beras.

Sugeng mengatakan hingga jelang akhir September 2023 ini belum ada laporan dari kabupaten terkait kekeringan di wilayahnya. Meski demikian DPKP DIY tetap bersiap mengantisipasi kurangnya air, memilih tanaman pangan berumur pendek dan lainnya. Meski tidak banyak, di akhir September ini masih akan ada panen.

Advertisement

BACA JUGA : El Nino dan Kekeringan, DIY Malah Hujan Ringan dan Cuaca Dingin, Ini Penjelasan BMKG

"Di atas 50% [surplus], biasanya surplus 100%. Kalau sekarang saya gak berani matur karena ada El Nino, tapi kami masih aman, karena di akhir September meski skalanya gak besar masih akan ada panen," ucapnya, Sabtu (23/9/2023).

Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengatakan El Nino pasti akan mempengaruhi sektor pertanian. Sehingga berbagai persiapan telah dilakukan oleh DPKP DIY. Misalnya dengan memilih varietas tanaman yang tahan kering, persiapan pompa-pompa air, dan lainnya.

"Pompa-pompa untuk pertanian kalau nanti diperlukan petani, kami siap untuk dipinjam di Dinas Pertanian DIY. Upaya preventif sudah kami siapkan dari yang terburuk, dan berdoa yang terbaik," paparnya.

Tri mengatakan sejauh ini belum menerima laporan kekeringan yang masif dari kabupaten. Kekeringan ia sebut ada dua macam. Pertama kering tidak bisa untuk menanam, dan kedua yang paling parah adalah kering sampai tidak bisa memenuhi kebutuhan mandi dan minum.

"Dua-duanya kami siapkan, kering kalau gak bisa untuk mandi dan minum, tangki-tangki sudah kami siapkan."

Ekonom Senior INDEF, Bustanul Arifin mengatakan tahun ini harga beras terlihat naik pada Januari - Februari 2023, biasanya pada April - Mei sedikit mengalami penurunan, tapi kali ini tetap naik. Penyebabnya, kata Bustanul, adalah perubahan iklim global.

Kenaikan suhu 1,5° celcius dalam 120 tahun terakhir menurutnya sangat tinggi sekali. Bahkan Ahli Klimatologi memperkirakan kenaikannya di kisaran 2° celcius. Dampaknya kutub mencair dan permukaan air laut naik 3,9 mm per tahun.

BACA JUGA : Ini Langkah Pemda DIY Antisipasi Dampak El Nino

"IPCC [Intergovernmental Panel on Climate Change] lembaga kredibel internasional memperkirakan terjadi kenaikan air laut 60 cm selama 2000-2100. Ini yang menyebabkan udara panas, panasnya udara, panjangnya siang ini mempengaruhi proses pematangan padi. Pematangan yang terlalu lama jadikan produksi kurang dan harga tinggi," jelasnya.

Dia mengatakan secara umum siklus El Nino dulu terjadi per tujuh tahun, kemudian semakin dekat siklusnya menjadi lima tahun. Saat ini siklusnya menjadi empat tahunan, karena El Nino terakhir terjadi pada 2019. "Kalau terjadi setiap tahun El Nino lebih bahaya. Sudah terbiasa lima tahun enam tahun sekali, kok sekarang semakin cepat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bahas 13 Raperda Baru, Begini Rinciannya Propemperda Sleman 2024

Sleman
| Kamis, 09 Mei 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement