Advertisement
BPS DIY Catat Inflasi September 0,29%, Harga Beras dan Bensin Jadi Biangnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tingginya harga beras dan kenaikan harga BBM nonsubsidi dinilai menjadi pemicu terjadinya inflasi di DIY. Tak hanya di DIY, kedua komoditas itu juga memicu inflasi di tingkat nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat di DIY terjadi inflasi sebesar 0,29% (month-to-month/mtm) pada September 2023. Adapun, secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi yang terjadi sebsar 3,30% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 2,18%.
Advertisement
Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan andil inflasi paling besar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yakni sebesar 0,60% dengan andil 0,14%; sektor transportasi 0,42% dengan andil 0,06%; dan kelompok kesehatan 0,83% dengan andil 0,02%.
"Kenaikan harga-harga di DIY utamanya disebabkan oleh sumbangan dari beras. Ini naik cukup besar 6,28 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya sehingga menyumbang inflasi 0,20 persen," ucapnya dalam konferensi pers, Senin (2/10/2023).
Tingginya harga beras, kata dia, didorong oleh kenaikan harga di tingkat petani dan penggilingan akibat kemarau panjang. Inflasi bulan ini juga disumbang oleh bensin yang mengalami kenaikan harga 1,80% dengan andil pada inflasi 0,07%.
BACA JUGA: BPS DIY Catat Inflasi Bulanan Juli 2023 Sebesar 0,28%
Inflasi bulan ini tertahan oleh komoditas telur ayam ras yang mengalami penurunan harga sebesar 8,87% dengan andil 0,08%, bawang merah 19,54% dengan andil 0,05%, cabai rawit 10,51% dengan andil 0,01%, dan angkutan udara 1,10% dengan andil 0,02%.
"Angkutan udara akibat demand selama September yang cenderung turun setelah libur panjang Juli, akibatkan penurunan harga pesawat angkutan udara 1,10 persen sumbang deflasi 0,02 persen,” ujar dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan beras juga menjadi komoditas penyumbang inflasi secara tahunan. Dia mengatakan dalam periode September 2022-September 2023 terjadi kenaikan harga beras 18,80% dengan andil 0,56%. Kemudian rokok kretek filter yang harganya diatur oleh pemerintah mengalami kenaikan 16,98% dengan andil 0,28%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Truk Mengerem Mendadak, 5 Motor Terlibat Kecelakaan Beruntun
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini: Antam Turun, UBS dan Galeri24 Stabil
- Begini Upaya Mal DIY Jaga Kunjungan di Tengah Low Season
- KAI Akan Sambung Commuter Line dari Cikampek hingga Jawa Timur
- Pemerintah Pusat Dorong Pembentukan Dinas Ekraf di Daerah
- Purbaya Kenakan Bea Masuk Benang Kapas untuk Lindungi Tekstil Lokal
- Pasar Modal Makin Diminati, CMSE 2025 Catat Rekor Kunjungan
- Trump Optimistis Bisa Capai Kesepakatan Dagang dengan China
Advertisement
Advertisement