Advertisement
Pemerintah Resmi Impor Beras 1,5 Juta Ton, Pengamat: Terlalu Berlebihan!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori memandang penambahan kuota impor beras 1,5 juta ton terlalu banyak.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah sepakat menambah kuota impor 1,5 juta ton seusai penugasan impor beras sebelumnya sebanyak 2 juta ton oleh Bulog rampung pada November 2023. "Negara harus memastikan punya stok beras yang memadai. Namun, tambahan impor 1,5 juta ton terlalu besar," ujar Khudori, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Meskipun begitu, Khudori mengakui bahwa importasi menjadi langkah paling memungkinkan saat ini untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah (CBP) dan stabilisasi harga beras.
Pasalnya, sejak awal tahun Bulog sudah kesulitan menyerap gabah petani lantaran harga yang tinggi menjauhi harga pembelian pemerintah (HPP). Mengandalkan produksi dalam negeri saja di tengah fenomena El Nino pun menjadi sesuatu yang tidak pasti.
BACA JUGA: Sah! Jokowi Izinkan Impor Beras 1,5 Juta Ton Akhir Tahun Ini
Menyitir data prognosa neraca pangan nasional yang dihimpun Bapanas per 20 September 2023, diperkirakan produksi beras tahun ini hanya sekitar 30,83 juta ton. Angka produksi itu merosot dari tahun-tahun sebelumnya sebanyak 31,54 juta ton pada 2022, dan 31,36 juta ton pada 2021. Sementara konsumsi tahun ini diproyeksikan mencapai 30,84 juta ton.
Angka konsumsi beras tersebut lebih tinggi dari konsumsi pada 2022 sebanyak 30,2 juta ton dan pada 2021 sebanyak 30,04 juta ton. "Sebenarnya saya tidak setuju impor, tapi dalam situasi seperti ini negara tidak boleh berjudi dengan ketidakpastian," ucap Khudori.
Namun, Khudori berpendapat, ihwal rencana impor beras skala jumbo itu, jumlah importasi beras harus dihitung secara cermat beserta waktu kedatangan beras di Indonesia. Beras impor harus dipastikan tiba sebelum panen raya berlangsung di tahun depan. "Mesti dipastikan tidak meleset. Agar [impor] tidak menimbulkan mudarat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menparekraf: Peserta World Water Forum ke-10 Penuhi Hotel di Bali
- Ini Lima Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
Advertisement
Terbaru! Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Senin 20 Mei 2024
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement