OJK Sebut Perlu Pencocokan antara Produk Dan Jasa Layanan Keuangan
Advertisement
JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perlu adanya pencocokan antara produk dan jasa layanan keuangan, dengan kebutuhan masyarakat. Meski produk dan jasa dari pelaku sektor keuangan (bank sampai asuransi) sudah banyak, masyarakat belum semuanya tahu atau dapat menjangkaunya. Padahal, kemudahan dan pemanfaatan produk dan jasa keuangan ini bisa menjadi jalan masyarakat untuk memajukan usahanya.
Menurut Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Aman Santosa, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati layanan dari pelaku jasa keuangan, baik secara individu maupun usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Advertisement
“Jangan sudah disediakan banyak hal, tapi masyarakat merasa belum ada atau belum menikmati, ini perlunya nggathukke [mencocokkan],” kata Aman, dalam acara Business Matching Kepada Pelaku UMKM dalam Rangka Bulan Inklusi Keuangan 2023 di Kantor OJK DIY, Jogja, Kamis (26/10/2023).
Aman memberikan contoh yang terjadi pada petani durian di Candimulyo, Magelang. Lantaran tidak punya modal untuk menanam, para petani terpaksa menjual dengan sistem ijon durennya pada pemodal. Hal ini berpotensi merugikan petani yang tidak jarang terikat kontrak sampai 10 tahun. Usut punya usut, sistem ijon dari para tengkulak menggunakan dana pinjaman dari bank.
Kasus lain berada di Grabag, Magelang. Petani beras organik di sana meminjam dari lembaga keuangan swasta untuk modal usaha. Sayangnya, saat dicek lembaga tersebut tidak masuk dalam unit yang diawasi OJK. Sehingga ada potensi ketidakjelasan atau ketidaktepatan peminjaman uang.
“Seandainya para petani digathukke atau di-business matching-kan, bisa dapet pembiayaan langsung dari perbankan. Mungkin ada syarat yang belum bisa dipenuhi petani, itu yang perlu kita cari solusinya,” katanya. “Ini gambaran perlunya business matching, masih banyak segmen masyarakat yang belum terlayani karena gap, entah literasi, inklusi, syarat, atau lainnya.”
BACA JUGA: Pelabuhan Gesing Gunungkidul Ditargetkan Beroperasi Awal 2024
Di samping itu, perlu juga mendorong pelaku jasa keuangan memberikan akses khusus bagi masyarakat atau UMKM difabel. Mereka membutuhkan akses khusus, entah dari layanan keuangan, berkas, atau lainnya.
Menurut Kepala Kantor OJK DIY, Parjiman, hal ini selaras dengan sasaran literasi prioritas 2023 berupa segmen pelajar dan santri, UMKM, difabel, dan masyarakat 3T (tertinggal, terdepan dan terluar). Sementara untuk prioritas sasaran inklusi keuangan yaitu perempuan, pelajar, UMKM, dan masyarakat desa.
Dalam survei tahun 2022, indeks literasi keuangan nasional sebesar 49,68%, dan indeks inklusi keuangan nasional sebesar 85,10%. Untuk DIY, indeks literasi keuangan sebesar 54,55%, dan indeks inklusi keuangan sebesar 82,08%. Khusus untuk kelompok difabel, indeks literasi dan inklusi masih di bawah 10%.
Meski ada kenaikan indeks literasi dan inklusi keuangan dari tahun sebelumnya, masih ada gap yang besar antara indeks literasi dan inklusi keuangan. “Perlu diperkecil untuk mengurangi permasalahan di masyarakat dalam mengakses produk atau jasa keuangan, serta menghindarkan dari jasa keuangan ilegal,” kata Parjiman.
“Perlu terus ditingkatkan bersama untuk mendukung pemerataan dan akses keuangan, yang pada ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Pemahaman melalui literasi dan inklusi keuangan, salah satunya untuk menghadapi tantangan dan peluang teknologi keuangan yang semakin maju. Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan, Setda DIY, Etty Kumolowati, mengatakan berbagai bentuk pembiayaan dengan financial technology (fintech), bisa untuk ekspansi pasar UMKM sampai inovasi produk.
“Dengan fintech peer to peer lending, [UMKM bisa mengakses layanan keuangan dengan] lebih cepat dan mudah,” kata Etty, saat membacakan sambutan dari Setda DIY. “Namun tetap perlu hati-hati, cermat memilih, dan ambil pinjaman sesuai kemampuan, termasuk memilih fintech yang mendapat pengawasan dari OJK.” (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sepatu New Balance: Kombinasi Gaya dan Fungsi Terbaik
- Pekerja Migran Indonesia Sumbang Devisa Rp227 Triliun per Tahun
- Harga Pangan Hari Ini 24 November 2024: Beras, Cabai, Minyak Turun
- Kemenkeu Catat Realisasi Anggaran Infrastruktur Capai Rp282,9 Triliun hingga Oktober 2024
- Imbas PPN 12 Persen Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik
- Maksimalkan Kunjungan Wisata Saat Natal dan Tahun Baru, Ini Strategi Kementerian Pariwisata
- Shell Dikabarkan Bakal Menutup SPBU di Indonesia, Ini Kata Manajemen Perusahaan
Advertisement
Advertisement