Advertisement

Sarang Walet, Durian, Kopi, dan Kelapa Potensial Diekspor ke China

Newswire
Rabu, 27 Desember 2023 - 15:37 WIB
Arief Junianto
Sarang Walet, Durian, Kopi, dan Kelapa Potensial Diekspor ke China Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BEIJING—Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing, China, Parulian Silalahi menyebut sarang burung walet, kelapa, durian dan kopi menjadi komoditas potensial untuk di ekspor ke China pada 2024.

"Sarang burung walet untuk ke China sangat besar peluangnya untuk ditingkatkan," ujar Parulian dalam webinar Export Outlook 2024 di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Advertisement

Dia mengaku telah bertemu dengan para importir di China yang mengatakan bahwa produk sarang burung walet asal Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus dibandingkan dengan negara lain.

Dia menjelaskan pada periode 2018-2922, komoditas sarang burung walet memiliki nilai sebesar 86,36% terhadap total ekspor di sektor peternakan. China menjadi negara tujuan utama ekspor sarang burung walet Indonesia. Pada 2022, ekspor ke China mencapai Rp5,8 triliun.

Menurut Parulian, kualitas dari sarang burung walet Indonesia harus terus ditingkatkan agar tidak digantikan oleh negara lain. "Kita perlu meningkatkan standardisasi, kualitas, kepastian suplai. Tidak menutup kemungkinan untuk hilirisasi, kalau ada nilai tambah yang bisa dilakukan daripada dalam bentuk mentah untuk ekspor," ucap Parulian.

Komoditas lain yang tak kalah potensial untuk diekspor adalah kelapa, durian dan kopi. Berdasarkan data Export Potential Map, potensi ekspor durian ke China mencapai Rp2,6 miliar per bulan pada 2022.

BACA JUGA: Waduk Sermo Ramai Wisatawan Berburu Durian

Parulian menyampaikan, kopi Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar di China. Menurutnya, tren minum kopi di China berkembang pesat sejak 2018.
Sementara untuk kelapa, Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk mengalahkan Thailand dan Vietnam.

Menurut Parulian, Indonesia memiliki kelebihan lahan yang luar, kontur tanah yang baik dan letak geografis yang menguntungkan untuk memproduksi kelapa. "Semakin besar minat kelapa di China, kita juga berada di kawasan yang cocok untuk perkebunan kelapa sehingga bisa menjajaki ini untuk di China," kata Parulian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

TPA Piyungan Segera Ditutup, Ini yang Dilakukan DLH Sleman untuk Amankan Sampah

Sleman
| Senin, 29 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement