Advertisement

Panen Jagung di Bantul, Kementerian Pertanian Pastikan Tidak Akan Impor Pakan Ternak

Newswire
Sabtu, 14 Juni 2025 - 18:17 WIB
Maya Herawati
Panen Jagung di Bantul, Kementerian Pertanian Pastikan Tidak Akan Impor Pakan Ternak Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro saat menghadiri panen jagung di wilayah Pedukuhan Klaras, Canden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (14/6/2025). Antara - Hery Sidik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Indonesia dipastikan tidak akan impor jagung untuk pakan ternak tahun ini. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kebutuhan komoditas ini diupayakan bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.

"Rata-rata jagung yang kami tanami di Indonesia itu jagung pakan, dan insya Allah jagung pakan memang kita butuh banyak dan kita sudah pastikan tahun ini tidak impor," kata Dirjen Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro, usai gerakan panen jagung, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (14/6/2025).

Advertisement

Kepastian tidak melakukan impor jagung pakan tersebut juga didukung dengan program Sinergi Polri bersama Kementan dan pemerintah dalam mencapai satu juta hektare tanaman jagung, salah satunya di wilayah Klaras, Canden, Bantul yang dipanen kali ini.

Dirjen Yudi mengatakan, stok jagung pakan secara nasional aman, meski pihaknya tidak ingat berapa pastinya jumlah stok jagung, tetapi telah terjadi peningkatan produksi hingga dua kali lipat seperti halnya produksi padi.

"Bahkan kemarin sudah mulai ekspor kerja sama dengan Polri juga, yang di Kalimantan Barat, kita ekspor juga lewat Surabaya dan lewat NTB (Nusa Tenggara Barat), dan Gorontalo satu lagi," katanya pula.

Dia mengatakan, untuk kebutuhan pakan ternak dari komoditas jagung tersebut setiap tahun sekitar di angka 15 juta ton, kemudian target pemerintah pada tahun ini antara 16 juta sampai 17 juta ton jagung.

BACA JUGA: Tol Jogja-Solo: Ada Penambahan Bidang Tanah, Ini Jadwal Terbaru Pembebasan Lahan

"Sehingga kita pastikan tidak perlu melakukan importasi untuk jagung pakan. Yang masih ada importasi itu adalah jagung pangan, tetapi jagung pangan itu hilirisasinya juga kita ekspor kembali, jadi nilai tambah yang kita dapatkan juga lebih tinggi," katanya.

Dengan demikian, kata dia lagi, program dalam mewujudkan swasembada pangan nasional salah satunya melalui penanaman jagung satu juta hektare ini ke depan akan diperluas, dengan melibatkan berbagai lembaga dan kementerian terkait.

"Tentu saja, karena swasembada itu bukan hanya tanggung jawab satu kementerian, tetapi semua, sekarang TNI dengan padi, Polri dengan jagung, kemudian pemda dengan semuanya, jadi dengan kita bersama-sama, satu visi satu langkah insyaallah kita bisa," katanya pula.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara Jogja Hari Ini, Minggu 15 Juni 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja

Jogja
| Minggu, 15 Juni 2025, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI

Wisata
| Jum'at, 06 Juni 2025, 16:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement