Advertisement
Diluluhlantakkan Pandemi, Desa Wisata DIY Belum Juga Pulih

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor salah satunya wisata. Khusus untuk desa wisata hingga kini belum berhasil pulih seperti sebelum pandemi.
Ketua Forkom Desa Wisata DIY, Tri Harjono mengatakan meski secara umum belum pulih, tetapi ada beberapa desa wisata yang sudah bangkit lagi seperti Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Nglanggeran, Desa Wisata Wukirsari, dan lainnya. "Belum pulih seperti 2019, ya karena pandemi itu artinya awal-awal sebelum pandemi sudah mulai bergerak ketika ada pandemi off," ucapnya, Rabu (3/01/2024).
Advertisement
Adapun, mengenai tren selama lima tahun terakhir menurutnya belum ada data terbaru. Sebab belum ada survei dan komunikasi lagi dengan para pengelola desa wisata. Namun sejauh ini trennya ada yang naik dan ada yang turun. "Saya untuk yang ini belum bisa jawab secara keseluruhan setelah pandemi ini belum ada survei atau komunikasi dengan teman-teman," lanjutnya.
Dia bercerita biasanya pengunjung desa wisata setelah berkegiatan pulang, tidak tinggal. "Datang kegiatan dan kemudian pulang."
Upaya promo sudah mulai dilakukan oleh masing-masing pengelola desa wisata melalui sosial medianya masing-masing. Namun kapan akan pulih lagi seperti pra pandemi belum bisa dipastikan, apalagi tahun depan adalah tahun politik.
"Kami belum bisa memprediksi tahun depan, seperti apa pemerintahan ke depan. Harapannya ke depan akan lebih banyak inovasi paket wisata baru yang beda dengan sebelum pandemi agar jadi daya tarik tersendiri," kata dia.
BACA JUGA: GIPI Sebut Promosi Desa Wisata DIY Belum Maksimal
Ketua Desa Wisata Pulesari, Didik Irwanto mengatakan tren kunjungan dalam lima tahun terakhir sempat anjlok saat pandemi Covid-19. Selepas pandemi naik dengan signifikan di kisaran 85%. Menurutnya saat ini jumlah kunjungan di Pulesari sudah pulih seperti sebelum pandemi pada 2019. "Saat ini rata-rata kunjungan dalam sepekan 4.500 wisatawan," ucapnya.
Sementara upaya yang dilakukan untuk mendongkrak kunjungan yakni melalui inovasi wahana dan fasilitas penunjang kegiatan desa wisata. Juga penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan regenerasi kelembagaan yang berkelanjutan. "Upaya promosi kembali untuk menghidupkan suasana desa, semangat kembali berkegiatan di desa wisata setelah pandemi," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

Bupati Kulonprogo Menyatakan Penanganan Stunting Harus Menyeluruh
Advertisement

5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Sebut Data Subsidi LPG Masih Dimatangkan
- Dukung Pariwisata Labuan Bajo, Pertamina Bangun Terminal BBM di Manggarai Barat
- Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Pengadaan BBM untuk SPBU Swasta
- Penyebab Kenaikan Harga Emas dan Daging Ayam, Penyumbang Inflasi DIY
- Cek Harga Emas Logam Mulia Hari Ini, 3 Oktober 2025
- Cek Harga Pangan Hari Ini, 3 Oktober 2025, Cabai-Bawang Turun
- IMF Sebut Kondisi Perekonomian Global Mulai Melambat, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement