Advertisement
Produk 6.000 UMKM Bantul Terima Sertifikat Halal Tahun Lalu

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul telah memfasilitasi sekitar 6.000 sertifikat halal bagi UMKM Bantul hingga akhir 2023.
Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi menyampaikan hingga akhir 2023 telah ada 6.203 sertifikat halal yang terbit dari pemohon 7.103 UMKM. Dia pun mengaku terus mendorong agar semakin banyak pelaku UMKM Bantul yang mendapatkan sertifikasi tersebut.
Advertisement
“Target sebanyak-banyaknya artinya bisa mencapai seluruhnya, sampai tahun 2023 ini yang sudah mengajukan ke kami melalui Proses Produk Halal [PPH] yang ada di Kemenag sudah ada 7 ribu lebih. Kemudian yang sudah tersertifikasi sudah ada 6.000 lebih, masih kurang sekitar ratusan yang belum karena dalam proses,” katanya Jumat (2/2/2024).
Dia menuturkan Kemenag Bantul melalui Tim PPH selama ini memberikan pendampingan pembuatan sertifikasi halal kepada pelaku UMKM. Pelaku usaha dapat mengajukan sertifikasi halal melalui KUA terdekat. Kemudian Tim PPH akan melakukan verifikasi atas apa yang diajukan. Setelah itu akan dilakukan pemeriksaan produk oleh lembaga pemeriksa halal. Kemudian dilakukan fatwa oleh MUI. “Semuanya tidak ada biaya yang dibebankan kepada pelaku usaha, semua biaya sudah ditanggung oleh pemerintah,” imbuhnya.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Dorong Produk UMKM Pangan Bersertifikat Halal
Menurutnya menjelang akhir tahun 2024, Kemenag RI memberikan agar semakin banyak UMKM yang memiliki sertifikasi halal. “Memang tahun 2024 ini ada target sekitar 10 juta pelaku usaha bisa mendapatkan sertifikasi halal, terkait dengan sanksi terhadap UMKM yang belum punya sertifikasi halal, nanti kami masih menunggu regulasi seperti apa,” katanya.
Untuk mendorong semakin banyak UMKM yang memiliki sertifikasi halal, Kemenag Bantul pun melakukan sosialisasi ke pasar dan pelaku usaha di setiap kapanewon. “Beberapa waktu lalu kami mendirikan beberapa posko di pasar yang ada di bantul, dan hampir seluruh KUA yang ada di Bantul kami gerakkan juga, sehingga bisa memfasilitasi pelaku usaha yang ada di tiap kapanewon, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sertifikasi halal,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement