Advertisement
APBN per Januari Surplus Rp31,3 Triliun
![APBN per Januari Surplus Rp31,3 Triliun](https://img.harianjogja.com/posts/2024/02/23/1165856/investasi-daerah-freepik.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pendapatan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun pada Januari 2024.
Wakil Menteri Keuangan (Menkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan surplus per Jnauari 2024 ini setara dengan 0,14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Advertisement
“Surplus anggaran Rp31,3 triliun yang sekitar 0,14% dari PDB serta pembiayaan anggaran Rp106,4 triliun telah direalisasikan,“ ungkapnya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/2/2024).
Kondisi APBN yang surplus tersebut, lanjutnya, tercermin dari pendapatan negara yang mampu mencapai Rp215,5 triliun atau 7,7% dari target, sementara belanja negara terealisasi sejumlah Rp184,2 triliun atau 5,5% dari total pagu tahun ini yang mencapai Rp3.325,1 triliun.
BACA JUGA: Pembangunan SPAM Kamijoro Tahap Pertama Ditargetkan Rampung Oktober 2024
Suahasil memerinci, belanja Pemerintah Pusat telah tersalurkan senilai Rp96,4 triliun, belanja K/L mencapai Rp44,8 triliun, belanja non-K/L sejumlah Rp51,6 triliun. Sementara Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp87,8 triliun.
Dari sisi pendapatan negara yang terkumpul Rp215,5 triliun diperoleh dari penerimaan perpajakan senilai Rp149,2 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp22,9 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp43,3 triliun.
“Kalau dilihat secara target APBN, ini konsisten di sekitar 7,5% sampai 8,8% dari target APBN penerimaan telah kita kumpulkan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pada bulan pertama 2024 ini kinerja APBN masih cukup baik dan momentum pertumbuhan ekonomi masih terjaga.
Belanja negara yang terealisasi pun sesuai dengan program dan prioritas nasional. Meski demikian, Sri Mulyani terus mewaspadai situasi global yang melemah.
“Kami harus mewaspadai situasi global masih cukup menantang dan kecenderungan masih lemah sehingga kami perlu menjaga sumber-sumber penerimaan dalam negeri,” ujarnya. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kenaikan Tarif PPN 12 Persen, DPR Tunggu Keputusan Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Bukan Aoka, BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Pasaran, Berikut Penjelasannya
- Gapmmi Belum Bisa Pastikan Kebenaran Kasus Roti Aoka
- BPBD DIY Bikin Program Hotel Tangguh Bencana, PHRI: Sudah Beberapa Kali Disimulasikan
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (19/7), Turun Rp8.000 per Gram
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182749/bus-sekolah.jpg)
Bukan September, Bus Sekolah di Bantul Dipastikan Mengaspal Mulai 17 Agustus 2024
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- GAIA Cosmo Yogyakarta Gelar Pameran Lukisan Melibatkan 13 Seniman
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat (27/7/) Anjlok Jadi Rp1,386 Juta per Gram
- Bantah Ada BBM Baru, Begini Penjelasan Luhut
- Bank BPD DIY Luncurkan QRIS Dinamis, Pengguna Tak Perlu Masukkan Nominal Pembayaran
- Ini Lima Negara Pemasok Utang Terbesar untuk Indonesia
- Pj Gubernur Jateng Dampingi Presiden Jokowi Lepas Ekspor 16 Ribu Pasang Sepatu Ke Amerika
- Indonesia Berada di Urutan Empat Produsen Kopi Terbesar di Dunia
Advertisement
Advertisement