Advertisement
Dampak Kenaikan Harga Pangan, Pemerintah Yakin Inflasi Turun pada Pertengahan Maret 2024

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Tekanan pada inflasi pangan atau harga bergejolak (volatile food/VF) diyakini akan menurun seiring dengan pasokan yang mulai terkendali pada pertengahan bulan ini.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga bergejolak pada Februari 2024 mencapai 8,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 1,34%.
Advertisement
Inflasi pada komponen harga bergejolak ini menjadi penyumbang terbesar inflasi pada periode tersebut yang mencapai 2,75% yoy, naik dari bulan sebelumnya sebesar 2,57%.
BACA JUGA: Kenaikan Harga Beras Bikin Inflasi DIY Februari 2024 Capai 0,39 Persen
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa perkembangan inflasi pada Februari 2024 memang utamanya dipengaruhi oleh fluktuasi harga pada komponen volatile food.
Dia menjelaskan kenaikan harga pangan, khususnya beras, terutama dipicu oleh masalah iklim yang sehingga menyebabkan mundurnya masa tanam dan masa panen. Selain itu, cadangan dari impor juga belum sepenuhnya terealisasi.
“Di Maret perkiraan akan mulai masa panen di pertengahan. Masuk Maret akan ada tren penurunan harga. Harga internasional pun mulai turun,” katanya saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/3/2024).
Oleh karena itu, Susiwijono memastikan inflasi pangan akan mulai terkendali ke depan. Pemerintah juga telah melakukan persiapan untuk mengendalikan harga menjelang periode Ramadan dan Idulfitri.
BACA JUGA: Inflasi RI pada Februari 2024 Terjaga Berkat Ini Dua Hal Ini
“Masuk Ramadan di pertengahan Maret mudah-mudahan tadi, karena supply-nya sudah semakin banyak, baik yang di domestik dan impor, kita sangat yakin pasokan dan harga lebih baik, terkendali,” jelasnya.
Dia juga memastikan cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog akan terpenuhi pada periode Ramadan dan Idulfitri. Pemerintah pun akan tetap menyalurkan bantuan pangan untuk mengontrol harga pangan.
Susiwijono optimistis, laju inflasi umum di dalam negeri akan tetap terkendali, bahkan diperkirakan berada di bawah 3% pada akhir tahun ini. “Sampai akhir tahun kita masih yakin, mungkin, kemarin hitungan kita masih terkendali, paling tinggi 2,8% sampai akhir tahun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Wabup Sleman Ajak Orang Tua Dampingi Penerima Beasiswa Sleman
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
- Kredit Mengendap di Perbankan Tembus Rp2.372 Triliun
Advertisement
Advertisement