Advertisement
Panen Raya Diperkirakan Tak Bikin Harga Beras Turun Signifikan, Ini Alasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Panen raya diperkirakan akan terjadi pada April - Mei 2024 ini. Mundur dari tahun sebelumnya di mana panen raya terjadi pada bulan Februari.
Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo mengatakan meski nanti sudah terjadi panen raya diperkirakan tidak serta merta berdampak pada penurunan signifikan harga beras. Diperkirakan penurunan harga beras sekitar 10% dari harga saat ini.
Advertisement
Menurutnya di dalam hukum ekonomi ada yang disebut dengan ketegaran harga atau price rigidity. Secara prinsip harga mudah naik namun sulit turun.
"Fleksibel naik tapi sulit, kaku untuk turun. Ketegaran atau kekakuan harga. Kalaupun turun tidak akan seperti semula. ini sudah jamak terjadi," paparnya, Minggu (31/03/2024).
Kemudian jika panen terjadi pada April 2024, maka dibutuhkan waktu sekitar satu sampai dua bulan untuk memproses hasil panen jadi beras. Dari gabah dipanen, diproses jadi gabah kering giling (GKG), lalu diproses lagi jadi beras.
"Saya kira butuh satu dua bulan, jadi kalau April [panen raya] ya Juni, Juli baru. Kalau benar-benar panen raya harusnya turun [harga beras] tapi turunnya jangan berharap [signifikan]," lanjutnya.
Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian UMY, Oki Wijaya menyampaikan kenaikan harga beras disebabkan karena beberapa faktor. Seperti faktor produksi, distribusi, konsumsi produk pertanian, serta interaksi dalam pasar.
Ketersediaan yang tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan dapat menyebabkan kenaikan harga. Juga dampak dari faktor lain seperti gagal panen, dan penurunan luas lahan pertanian dapat mempengaruhi keseimbangan ini.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pemda DIY Klaim Harga Beras Mulai Turun di Pasaran
"Perubahan iklim, bencana alam, dan kondisi geopolitik juga dapat mempengaruhi produksi dan distribusi beras, sehingga mempengaruhi harga," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY memperkirakan panen raya akan terjadi pada April dan Mei 2024 ini. Produksi GKG diperkirakan mencapai 305.369 ton dengan rincian April 2024 sebesar 103.493 ton dan Mei 2024 sebesar 201.876 ton.
Sementara produksi beras diperkirakan akan mencapai 192.993 ton. Dengan rincian April 2024 sebesar 65.407 ton dan Mei 2024 sebesar 127.586 ton. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, R. Hery Sulistio Hermawan mengatakan secara prinsip saat ini sudah mulai panen tapi masih sedikit.
Panen bulan ini hanya di daerah-daerah yang pengairannya menggunakan irigasi teknis. Kemudian di Gunungkidul yang sudah melakukan tanam lebih awal.
"Kalau dari luas tanam yang panen sekarang 3.000-an hektar se DIY, masih kecil. Nanti memang panen raya mulai April Mei begitu. Kalau saat ini panen di beberapa tempat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Makin Tajir, Baru 2 Bulan, Meta Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp660 Triliun
- Pengecer LPG 3 Kg Jadi Sub-Pangkalan, Ini Komentar Pakar Energi UGM
- Menhub Dudy Upayakan Harga Tiket Pesawat Bisa Turun Lagi Jelang Lebaran 2025
- Tragedi di Pantai Drini, Puspar UGM Sebut Aspek Keamanan dan Keselamatan Berwisata Harus Diutamakan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
Advertisement

Wamendagri Sebut Kepala Daerah Akan Ikut Pembekalan di Magelang Setelah Dilantik 20 Februari 2025
Advertisement

Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pemangkasan Anggaran Infrastruktur Rp81 Triliun Disebut Bakal Memicu PHK
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Keluhan dari Pengusaha Soal Implementasi Upah Minimum 2025
- Harga Emas Antam Hari Ini 9 Februari 2025 Stagnan, Termurah Rp881.000
- Kemenkeu Bakal Ambil Alih Peran Taspen dan Asabri untuk Pembayaran Uang Pensiun, Ini Alasannya
- PIHPS Catat Harga Bawang Merah Rp37.350 dan Cabai Rawit Rp68.400 per Kg
- Bulog Dapat Tambahan Anggaran Rp16,6 Triliun untuk Serap Beras Petani
Advertisement
Advertisement