Advertisement
Ikuti Tren, Salah Satu Kunci Penting Pemasaran UMKM Kuliner
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengusaha di sektor kuliner perlu mengikuti perkembangan tren sebagai upaya memasarkan produk-produk dagangan, terutama secara daring, agar bisa sampai ke publik sebagai calon konsumennya.
Bakpia Zahrae 215 yang awalnya berjualan di depan Pasar Beringharjo sampai kini pindah ke Teras Malioboro, mau tidak mau mesti merambah dunia media sosial (medsos) untuk memasarkan produk di saat pandemi Covid-19 melanda.
Advertisement
“Sebenarnya mulai merambah digital itu ketika ada aplikasi pesan makanan. Di situ bakpia saya tawarkan. Lalu ketika ada pandemi, pada 2020 itu saya bersama tim mulai menawarkan produk ke medsos-medsos,” kata pemilik Bakpia Zahrae 215, Miftakhul Janah, kepada Harian Jogja, Senin (29/4/2024).
Penggunaan medsos sebagai tempat memasarkan produk sekaligus mengikuti perkembangan tren yang terjadi pada awal pandemi. Masa ketika banyak orang memanfaatkan gadget untuk beraktivitas jual beli.
Kini, ketika pandemi sudah melandai, Mifta, sapaan akrabnya, mesti menggabungkan pola jualan luring dengan daring. Untuk luring dikuatkan dengan penjualan di Teras Malioboro dan toko di Kuncen sedangkan secara daring dengan konsisten menawarkan produk-produk yang ada lewat konten-konten menarik.
Konsistensi untuk terus berusaha itulah yang membawa produk Bakpia Zahrae 215 bisa mejeng di ajang Brilianpreneur 2022 bersama ratusan pelaku UMKM lainnya di Indonesia. Tak cuma itu, dari yang awalnya jualan sendirian, kini Mifta bisa memekerjakan 20 orang di rumah produksi yang ada di Wirobrajan.
Direktur BRI, Sunarso, dalam pemaparan laba bank pelat merah kuartal I/2024, menyatakan BRI berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil menengah lewat penyaluran kredit berkualitas.
BRI mencatat sampai akhir Maret, bank pelat merah itu menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun. Tumbuh dobel digit 10,89% year on year (YoY).
“Dari penyaluran kredit itu, 83,25 persen atau sekitar Rp1.089 triliun merupakan portofolio kredit untuk para pelaku UMKM,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4/2024).
Sunarso menilai pemberdayaan yang terus dilakukan untuk UMKM punya dampak terhadap daya tahan ekonomi nasional karena usaha mikro kecil menengah bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menyumbang produk domestik bruto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Restrukturisasi Kredit Berakhir Kerek Jumlah Kredit Bermasalah UMKM DIY
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Kunjungan ke Mal di Jogja Melonjak saat Long Weekend, Diprediksi Capai 50 Persen
- Pindah Faskes BPJS Kesehatan Bisa lewat Ponsel, Ini Caranya
- Asita DIY Siap Dilibatkan Pembahasan Penerbangan Internasional di YIA
Advertisement
Suluh Sumurup Art Festival: Keterbatasan Bukan Jadi Penghalang untuk Berekspresi
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Jokowi Lengser RUU Koperasi Masih Menggantung, Ini Kata Kemenkop UKM
- BI DIY Optimis Kredit Masih Tumbuh Meski Suku Bunga Naik, Begini Penjelasannya..
- Pemerintah Siapkan Dua Skenario Menurunkan Harga Tiket Pesawat
- Pertumbuhan Ekonomi Global Direvisi PBB Menjadi 2,7 Persen
- Disperindag DIY Klaim Harga Bawang Merah Mulai Turun
- Viral Artis Enzy Storia Curhat Tasnya Ditahan Bea Cukai, Stafsus Kemenkeu Merespons Begini
- Harga Jagung Petani Terjun Bebas, Pemerintah Pilih Langkah Ini
Advertisement
Advertisement