Advertisement

Promo Desember

BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu

Anisatul Umah
Kamis, 02 Mei 2024 - 22:47 WIB
Arief Junianto
BI Rate Naik, Penjualan Properti di DIY Terancam Lesu Perumahan/rumah - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY menyebut kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25% bisa berdampak pada lesunya penjualan properti di DIY. Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur mengatakan berdasarkan pengalaman sebelumnya, saat BI Rate naik suku bunga KPR juga ikut naik.

Dia menyebut kenaikan suku bunga ini cukup mengkhawatirkan. Sebab kemungkinan besar berdasarkan penghitungan teknis, perbankan akan menaikkan suku bunga KPR. Namun REI DIY berharap agar perbankan menahan bunga KPR meski ada kenaikan BI Rate.

Advertisement

Ilham mengatakan di bulan ini belum dirasakan kenaikkan, karena prosesnya tidak langsung. Setidaknya butuh waktu satu bulan. "Contoh sederhana, pinjaman Rp2 juta, kurang lebih naik Rp50.000-Rp100.000," ucapnya, Kamis (2/5/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, penjualan rumah tidak hanya dalam bentuk KPR, namun ada juga cash bertahap dan cash. Untuk KPR sendiri ada klasternya, yakni di bawah Rp500 juta dengan persentase 75%-80%; klaster Rp500 juta-Rp1 miliar sekitar 50%; dan di atas Rp1 miliar 20%-30%.

BACA JUGA: Transaksi Pameran Properti REI DIY Tembus Rp50 Miliar, Sleman Jadi Lokasi Paling Dicari

Menurutnya untuk rumah KPR di bawah Rp500 juta tidak begitu terpengaruh dengan kenaikan BI Rate. Klaster yang paling terpengaruh menurutnya adalah kelas menengah Rp500 juta - Rp1 miliar. Kemudian rumah di atas Rp1 miliar kecenderungannya cash bertahap, sehingga tidak terlalu terpengaruh. "Paling terpengaruh BI Rate di kelas menengah," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak memburuknya risiko global. Serta sebagai langkah preemptive dan forward looking, memastikan inflasi terjaga di 2,5% plus minus 1% di 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dishub Jogja Cek Kelaikan Kendaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025

Jogja
| Rabu, 18 Desember 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik

Wisata
| Jum'at, 13 Desember 2024, 21:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement