Advertisement
Transaksi Pameran Properti REI DIY Tembus Rp50 Miliar, Sleman Jadi Lokasi Paling Dicari

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY mencatat nilai transaksi dari pameran properti yang mereka gelar di Atrium Utama Plaza Ambarrukmo sejak 20-25 Desember 2023 mencapai Rp50 miliar. Meski begitu, capaian tersebut masih di bawah target mereka, yakni di kisaran Rp60 miliar.
Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur membenarkan jika target belum tercapai. Akan tetapi jika dibandingkan tahun lalu di mana capaian dari pameran properti akhir tahun sebesar Rp40-50 miliar setidaknya masih sama. "Kurang lebih di Rp50 miliar. Iya di bawah proyeksi. Tetapi menurut saya kalau bicara target tentu melihat data sebelumnya kami kan tahun kemarin Rp40-50 miliar," ucapnya, Jumat (29/12/2023).
Advertisement
Dalam pameran kali ini, REI DIY menyediakan segmen rumah subsidi di Bantul dengan harga Rp250-300 juta. Sementara untuk unit yang paling mahal ada yang mencapai Rp3,5 miliar-Rp4 miliar. "Pembelinya beragam mulai dari yang paling murah sampai di atas Rp2 miliar. Paling banyak yang dibeli di Sleman," paparnya.
Meski target belum tercapai, menurutnya ini belum bisa menggambarkan dampak dari masyarakat yang masih menunggu dan menunda.
Ilham juga menyebut belum tercapainya target juga bukan karena dampak dari disrupsi penjualan dari offline ke online. Jika dulu untuk memasarkan rumah dilakukan melalui brosur, saat ini bisa melalui media digital.
BACA JUGA: REI DIY Proyeksi Industri Properti Tumbuh 30% Tahun Depan, Ini Penyebabnya
Untuk itu, keberadaan pameran menurut dia bisa menjadi wadah untuk meyakinkan masyarakat yang sudah terpapar digital, sehingga bisa terjadi transaksi. "Kalau bicara adanya disrupsi hanya pemberian informasi awal, pertama kali, karena dealnya kecenderungannya transaksi rumah itu selalu dealnya harus offline harus bertatap muka," jelasnya.
Lebih lanjut Ilham menyampaikan, kemungkinan masyarakat masih lebih suka bertransaksi secara langsung karena nilainya yang besar. Berbeda dengan saat membeli barang-barang lain di marketplace dan lainnya. "Maksud saya begini, misal beli rokok, beli dikirim rokok. Tetapi kalau beli rumah [perlu] dilihat dalamnya kayak apa, kualitas bahannya kayak apa, kemudian lingkungan kayak apa, tentu gak bisa di disrupsi secara digital."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Banyak Kantor Bank Tutup, Kemenkeu: Bukan Kemunduran, Tapi Dampak Inovasi
- Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini, Termurah Rp1.051.000 per 0,5 Gram
- Mau Ajukan KUR via BRI? Ini Syarat dan Cara Pengajuannya Per Juni 2025
- Harga Minyak Dunia Melambung karena Perang Iran-Israel, Pertamina Segera Koreksi Harga Pertamax
- Status Pengemudi Ojek Online Bakal Jadi UMKM
Advertisement

Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Senin 23 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PU Berkomitmen Turunkan Nilai ICOR
- Harga Emas Hari Ini Minggu 22 Juni 2025
- Banyak Kantor Bank Tutup, Kemenkeu: Bukan Kemunduran, Tapi Dampak Inovasi
- Konflik Timur Tengah Belum Berdampak pada Ekspor DIY
- Kemenkeu soal Ratusan Kantor Bank Tutup, Sebut Dampak Inovasi
- Harga Bawang Merah di Tingkat Konsumen Turun Tipis
- Pertama Kali Ikut Event, Gudeg Pedes Mbah Jo Dapat Berkah di Mandiri Jogja Marathon 2025
Advertisement
Advertisement