Advertisement

Promo November

Asita DIY Keluhkan Minimnya Kuota Naik Borobudur, Bikin Wisman Kecewa

Anisatul Umah
Sabtu, 27 Juli 2024 - 15:27 WIB
Sunartono
Asita DIY Keluhkan Minimnya Kuota Naik Borobudur, Bikin Wisman Kecewa Candi Borobudur / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— DPD Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY mengeluhkan minimnya kuota untuk naik ke Candi Borobudur. Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna menyampaikan pembatasan ini membuat wisatawan mancanegara (Wisman) yang kehabisan kuota kecewa.

Dia menjelaskan saat ini sedang peak season kunjungan Wisman ke DIY. Terbatasnya kuota naik Candi Borobudur menjadi kendala yang dihadapi Asita DIY. Per hari kuotanya hanya 1.200 orang, dan tidak cukup untuk mengakomodir banyaknya Wisman yang berkunjung.

BACA JUGA : Libur Lebaran 2024, Pengunjung Candi Borobudur Diperkirakan Naik 5 Persen

Advertisement

"Kemarin kami sampaikan ke Bapak Gubernur, beliau juga paham. Perlu koordinasi dengan pusat, karena borobudur di bawah In Journey PT Aviasi Pariwisata Indonesia," ucapnya, Sabtu (27/7/2024).

Edwin menjelaskan jika pembatasan dengan kuota ini terus diberlakukan, dia khawatir justru akan menjadi boomerang pariwisata di Indonesia, khususnya DIY. Sebab Wisman dari Eropa, Korea, Jepang tidak mau berkunjung ke Borobudur jika tidak bisa naik.

Baginya ini ancaman yang harus disampaikan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kemenparekraf. Kuota naik ke Borobudur, kata Edwin, dibuka untuk umum, namun Asita punya kuota sendiri, dan dari kuota ini pun masih kurang.

"Sehari wisatawannya lebih dari 1.200 atau melebihi kuota, tidak mencukupi dengan yang saat ini datang ke Jogja," katanya.

Menurutnya Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata yang punya magnet besar bagi wisatawan. Sehingga wisatawan, khususnya Wisman yang tidak bisa naik akan kecewa.

BACA JUGA : Atraksi Kelana Cerita Disajikan di Candi Prambanan hingga Borobudur selama Libur Lebaran

Lebih lanjut dia mengatakan, kunjungan Wisman khususnya dari Eropa masih akan tinggi sampai dengan September 2024. Seperti dari negara Belanda, Jerman, Perancis, Spanyol, hingga Belgia. Kemudian pada Oktober 2024 diperkirakan akan berangsur-angsur turun. "Pasti mereka kecewa hanya bisa menikmati dari bawah dari pelataran gak bisa naik ke atas," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 08:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement