Advertisement
Penurunan BI Rate Berdampak Positif ke Pasar Modal, Ini Penjelasan Pakar UGM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kepala Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, I Wayan Nuka Lantara mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6% berdampak positif ke pasar modal. Dia menjelaskan penurunan suku bunga diasumsikan juga berlaku menurunkan biaya modal yang ditanggung perusahaan.
Sehingga diharapkan kinerjanya akan membaik dan berdampak positif terhadap harga sahamnya. Ia menyebut nantinya juga akan berdampak positif secara keseluruhan pada kinerja pasar modal.
"Penurunan bunga secara konseptual dan empirikal akan berdampak positif ke pasar modal," ucapnya, Senin (23/9/2024).
Wayan mengatakan tetapi dalam realitanya ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pasar modal selain tingkat bunga yang berlaku. Seperti stabilitas politik nasional dan regional.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Raja Salman Bilang Indonesia Negara Munafik Urutan Pertama di Dunia
Kemudian perkembangan dan persaingan industri, maupun prospek bisnis dan risiko perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika variabel selain tingkat bunga tidak kondusif bisa saja dampaknya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Maka hipotesis bahwa penurunan tingkat bunga bisa saja tidak akan berdampak positif seperti yang diharapkan," jelasnya.
Berdasarkan data perdagangan saham selama sepekan periode 17-20 September 2024, terjadi peningkatan rata-rata volume transaksi harian dan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 15,3% menjadi 28,07 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
P.H Sekretaris Perusahaan PT BEI Eko Susanto menyampaikan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan juga naik 10,43% menjadi 1,26 juta kali transaksi dari 1,14 juta kali transaksi sepekan sebelumnya. Akan tetapi nilai transaksi harian Bursa turun 0,37% menjadi Rp14,93 triliun dari Rp14,98 triliun pada pekan sebelumnya.
"Perubahan turut dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 0,88% menjadi berada pada level 7.743,004 dari 7.812,131 pada pekan lalu," ucapnya.
Selain itu, kapitalisasi pasar Bursa juga turun sebesar 2,85% menjadi Rp13.007 triliun dari Rp13.390 triliun pada pekan lalu.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Rokok di Indonesia Disebut Terlalu Murah, Picu Banyaknya Perokok
- Wuih! Bank Dunia Sebut Harga Beras di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
- Momen 5 Tahun Transformasi BUMN, PLN Lakukan Penyalaan Pertama Bantuan Pasang Baru Listrik di DIY
- Volkswagen Bakal Tutup Pabrik di Jerman, 15000 Karyawan Terancam PHK
- Rencana Pembatasan BBM Bersubsidi Bisa Berdampak, Ini Kata Indef
Advertisement
Pilkada Bantul 2024: Dana Kampanye Tiap Paslon Dibatasi Maksimal Rp40 Miliar, Jika Melebihi Kena Sanksi
Advertisement
Rekomendasi Tempat-Tempat Wisata di Vietnam yang Jadi Favorit Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah PHK Terus Naik, Klaim Program JKP Ikut Melonjak
- Harga Bawang Putih Melonjak Hari Ini Mencapai Rp42.400 per kg
- Indonesia Disebut Bisa Swasembada Pangan seperti China
- Penurunan BI Rate Berdampak Positif ke Pasar Modal, Ini Penjelasan Pakar UGM
- TOP Malioboro Hotel Gelar Donor Darah untuk Karyawan dan Warga Sekitar
- Hingga Akhir 2024 Penjualan Motor Diprediksi Tembus 6,45 Juta Unit
Advertisement
Advertisement