Advertisement
Tips Menghemat Pemakaian Token Listrik agar Keuangan Tetap Terkendali
Ilustrasi. - Istimewa
Advertisement
JOGJA—Pembayaran tarif listrik menjadi salah satu pengeluaran yang tak bisa dihindari. Hal itu lantaran listrik menjadi kebutuhan utama bagi banyak orang.
Lalu, untuk menghemat pembayaran tarif listrik per bulannya, berikut beberapa tips untuk Anda dilansir dari keterangan resmi yang diterima, Jumat (27/9/2024):
Advertisement
Batasi Penggunaan Alat Elektronik dengan Daya Tinggi
Salah satu cara untuk menghemat pemakaian token listrik adalah dengan membatasi penggunaan alat elektronik yang memiliki daya listrik cukup tinggi.
Gunakan alat elektronik tersebut untuk waktu tertentu sesuai dengan keperluan.
Alat-alat elektronik dengan daya listrik tinggi seperti AC atau mesin cuci sebaiknya digunakan saat benar-benar Anda membutuhkan.
Adapun, jika tiba-tiba token listrik habis, Anda dapat membeli token listrik melalui aplikasi GoPay karena selalu ada harga murah,
Berikut daftar tarifnya:
- Token listrik PLN Rp20.000 harga di aplikasi GoPay Rp19.000
- Token listrik PLN Rp50.000 harga di aplikasi GoPay Rp47.500
- Token listrik PLN Rp100.000 harga di aplikasi GoPay Rp95.000

Selain itu di aplikasi GoPay biaya admin pembeliannya pun rendah. Meski demikian Anda sebaiknya tetap bijak dalam menggunakan listrik sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.
Cabut dan Matikan Alat Elektronik yang Tidak Dipakai
Tips hemat token listrik berikutnya cukup sederhana yakni mencabut atau mematikan alat elektronik yang sudah tidak dipakai. Meski hal ini terbilang remeh, nyatanya banyak orang abai dan membiarkan alat elektronik dalam waktu yang lama mengonsumsi listrik meski sedang tidak digunakan.
Seringkali yang diabaikan oleh banyak orang seperti tidak mencabut charger dari stop kontak, lampu di rumah tidak dibiarkan menyala ketika ditinggal keluar rumah, serta perangkat elektronik laik yang tidak dicabut dari saklar listrik ketika tidak digunakan.
Setidaknya, langkah sederhana ini dapat mengurangi pengeluaran listrik.
Menggunakan Alat Elektronik Hemat Energi
Langkah bijak berikutnya untuk menekan pengeluaran kebutuhan listrik agar tidak boros adalah dengan memilih menggunakan alat elektronik yang hemat energi.
Sebaiknya sebelum membeli alat elektronik, Anda perlu memperhatikan label yang ada di alat elektronik tersebut apakah ramah penggunaan listrik secara efisien atau tidak. Cara ini tidak hanya mengurangi penggunaan token listrik secara berlebihan tetapi juga memberikan kontribusi pada pelestarian lingkungan.
Lampu LED sebagai Penerangan di Rumah
Ada baiknya, Anda mulai mengganti lampu di rumah Anda dengan lampu LED agar lebih hemat listrik token. Pasalnya, lampu LED memang memiliki keunggulan dibandingkan lampu pijar, yakni lebih efisien energi sehingga dapat mengurangi penggunaan listrik secara signifikan.
Penggunaan lampu LED adalah langkah sederhana untuk menghemat pengeluaran membeli token listrik yang dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya. Selain terang, lampu LED juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan daya listrik secara berlebihan.
Mencatat Pemakaian Listrik
Mencatat pemakaian listrik di rumah setiap hari, dapat membantu Anda mengukur seberapa besar token listrik yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan mencatat pemakaian listrik harian, dapat membantu untuk mengidentifikasi alat elektronik mana yang menggunakan listrik paling banyak dan dapat diatur penggunaannya. Selain itu dengan mencatat pemakaian listrik dapat mengelola kebutuhan token listrik dengan lebih baik dan anti boros.
Demikian tips menghemat pemakaian token listrik biar keuangan tetap aman terkendali. Semoga informasi ini bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Peringatan Hakordia di Malioboro, Trayek Trans Jogja Dialihkan
Advertisement
Sejarah Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu yang Sarat Makna
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Rawit Tembus Rp72.700, Telur Ayam Naik Lagi
- Harga Emas UBS Naik Tipis, Galeri24 Tetap Stabil
- Regulasi Baru, Kenaikan UMP 2026 Berpotensi Berbeda di Tiap Daerah
- Kinerja Belanja APBN DIY Capai Rp16,66 Triliun hingga Oktober 2025
- Persaingan Chatbot AI Memanas, Pertumbuhan ChatGPT Mulai Melambat
- Indonesia Tak Lagi Impor Beras Medium pada 2025
Advertisement
Advertisement



