Advertisement
TPID DIY Tekan Angka Inflasi dengan Strategi 4K
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan deflasi sebesar 0,10% pada September 2024.
Hal merupakan hasil dari upaya intensif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan di tengah dinamika ekonomi global.
Advertisement
Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana menyebutkan bahwa inflasi tahunan DIY pada September 2024 mencapai 1,85%, lebih rendah dibandingkan Juli yang mencapai 2,33%. Pencapaian ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi DIY yang mencapai 4,95%.
"Stabilnya inflasi ini menunjukkan keberhasilan upaya kita bersama dalam menjaga daya beli masyarakat dan menciptakan iklim investasi yang kondusif," ujar Saktiyana dalam Rakorda beberapa waktu lalu.
Menurutnya, berbagai langkah strategis yang telah dilakukan TPID DIY akan dibahas secara mendalam. Salah satu kunci keberhasilan adalah penerapan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
"Strategi 4K ini telah terbukti efektif dalam menjaga stabilitas harga pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY," tambah Saktiyana.
Rakorda TPID DIY juga membahas tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2024.
BACA JUGA: Pelabuhan Gesing Segera Diresmikan, Jadi Harapan Baru Perikanan Gunungkidul
Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kemenko Perekonomian RI Andriansyah menyampaikan beberapa poin penting yang perlu dilakukan yakni memperkuat produksi pangan yaitu, melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Mengakselerasi penerapan teknologi berbasis riset dalam mendukung digitalisasi pertanian atau smart agriculture. Mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Memutakhirkan sistem dan infrastruktur logistik terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi rantai pasok antardaerah. Selain itu, juga memperkuat sinergi dan koordinasi antarlembaga guna mendukung upaya pengendalian inflasi.
Selain hal tersebut, disampaikan pula langkah-langkah atau upaya yang harus dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga di daerah pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Di antaranya dengan mengintensifkan pemantauan dan sinergi pengawasan, mengintensifkan optimalisasi intervensi pasar hingga memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Perhatikan Jadwal Baru KRL Solo Jogja Pekan Ini, 21-27 Oktober 2024, dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- PAFI Asmat Memiliki Peran Strategis dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan Masyarakat
- PAFI Kutai Barat Berperan Aktif dalam Pengembangan dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Indonesia Terima 24,9 Juta Dolar AS untuk Penanganan Pandemi
- Regulasi Perdagang Kripto Diterbitkan, Jamin Ekosistem Berintegritas dan Adaptif
- 1.000 Pelari Ramaikan Pre Event Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 di Mandala Krida
- Pakar Ekonomi Menyebut UMKM Lebih Adaptif Menghadapi Berbagai Situasi
Advertisement
Advertisement