Advertisement
Hadapi Kelesuan Ekonomi, TPID Sleman Adakan Gerakan Membeli Sayuran Petani
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menghadapi kelesuan ekonomi akibat deflasi dan mengantisipasi inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sleman, melakukan Gerakan Membeli Sayuran Petani (Gemati).
"Gemati merupakan upaya antisipasi deflasi harga khususnya pada harga cabai dan sayuran untuk menyerap hasil panen petani yang melimpah," kata Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman bidang Perekonomian dan Pembangunan Haris Martapa di Sleman, Senin (21/10/2024).
Advertisement
Menurut dia, Gemati yang dilaksanakan sejak Kamis (17/10/2024) hingga Senin (28/10/2024) tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung upaya mengatasi deflasi sebagai aksi nyata meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sleman.
"Sasaran atau pembeli dari kegiatan Gemati ini adalah pegawai ASN, non-ASN dan pegawai BUMD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan, untuk titik kumpul sayuran dilakukan di Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Sleman berupa paket sayuran cabai merah keriting, terong, kubis, tomat dan atau hasil panen petani lainnya.
BACA JUGA: Hingga Oktober 2024, Ada Ratusan Tenaga Kerja di Sleman Kena PHK
"Harga per paket sayuran Rp20.000, sehingga cukup terjangkau untuk kalangan pegawai," katanya.
Haris mengatakan upaya lain dalam mengantisipasi kelesuan ekonomi yakni melakukan kegiatan Sesarengan Nanem Bibit (bersama-sama menanam bibit) atau Serabi, Rabu 30 Oktober 2024 di Padukuhan Gejayan, Condongcatur sebagai tindak lanjut Surat Edaran (SE) Bupati Sleman Nomor 059 Tahun 2022 tentang Gerakan Penyediaan Lumbung Pangan Kedua dan Penghematan Energi Kabupaten Sleman.
"Selain itu juga mendorong optimalisasi atau pemanfaatan pekarangan dan lahan terbatas di perkotaan, peningkatan produktivitas pertanian khususnya untuk menghadapi kebutuhan Bulan Ramadhan 1446 H," katanya.
Ia mengatakan dalam optimalisasi lahan pekarangan, Pemkab Sleman juga memberikan bantuan sarana produksi untuk optimalisasi pekarangan dalam bentuk mulsa dan bibit sayuran.
"Bantuan bibit yakni cabai rawit ori sebanyak 600 batang, terong 400 batang dan bibit bawang merah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri Gejayan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peran Penting PAFI Papua Tengah Meningkatkan Akses Obat dan Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
- Pedagang Banyak yang Menolak Uang Tunai, Rupiah Seolah-olah Kehilangan Nilai
- Asosiasi Tekstil Usul Pemerintah Menunda Kenaikan PPN 12%
- Cek Harga Pangan Hari Ini, Selasa 15 Oktober, Harga Daging Ayam Naik
- Tak Bisa Bayar Pinjol, Anak Muda Berisiko Kena Depresi
Advertisement
Sleman Kembali Gelar Pasar Murah Sembako di 17 Kapanewon, Catat Tanggalnya!
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini, 21 Oktober 2024, Termurah Rp828.000
- Sukses Digelar di 3 Pulau, Puluhan Ribu Bikers Siap Bersatu di Puncak Honda Bikers Day 2024
- Ini Pekerjaan Rumah Menuju Swasembada Energi Menurut Pakar UGM
- BPS DIY Sebut TPID Punya Peran Penting Kendalikan Inflasi
- Komitmen PAFI Kota Madiun dalam Membantu Meningkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat
- PAFI Tulungagung Bagikan Tips Memilih Obat
- Batik dari DIY Sudah Dijual hingga Beberapa Negara, Disperindag: Sifatnya Masih Belum Ritel
Advertisement
Advertisement