Advertisement
Trump Effect, Kadin DIY Sebut Bisa Berdampak pada Ekspor

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Donald Trump berhasil memenangkan Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024 dan menjadi Presiden ke-47. Ketua Komtap Pembinaan dan Pengembangan Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Timotius Apriyanto mengatakan Trump terkenal dengan prinsip America First, fokus pada kebijakan ekonomi proteksionis dan nasionalisme ekonomi.
Di mana kebijakan utamanya adalah membangun kembali kebanggaan dan kehormatan dalam negeri. Dia menjelaskan kebijakan proteksionis Trump bisa berdampak pada ekspor DIY dan disisi lain investasi pada dunia usaha akan semakin ketat.
Advertisement
Menurutnya ada kemungkinan muncul kebijakan Trump yang berdampak pada tarif perdagangan internasional. Di dalam perdagangan internasional selama ini ada dua kebijakan yakni tariff barrier dan non tariff barrier. Akan tetapi Trump punya kebijakan ketiga yakni melakukan proteksi pada industri dalam negeri.
"Saya takutnya ekspor DIY ini kinerjanya bisa terkena imbas kebijakan proteksionis Trump terkait perdagangan internasional," ucapnya, Kamis (7/11/2024).
Timotius mengatakan DIY tidak bisa dilepaskan dari dampak kebijakan Trump dalam berelasi dengan Tiongkok dan global. Ia menyebut secara perlahan AS berupaya melepaskan diri dari Tiongkok secara ekonomi.
BACA JUGA: Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Jadi Presiden ke-47
Lebih lanjut dia mengatakan perdagangan DIY tantangannya adalah AS dan Uni Eropa. Dia menjelaskan Uni Eropa punya kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) untuk menekan deforestasi. Menurutnya AS tidak akan mendukung kebijakan terkait dengan iklim karena sudah keluar dari Perjanjian Paris.
Oleh karena itu, kata Timotius, kemungkinan AS akan melihat negara-negara yang bermitra dengan Tiongkok. AS menyebutnya semacam risiko tingkat tinggi, jangan sampai Indonesia dianggap sebagai negara risiko tingkat tinggi.
"Kalau di banned AS dengan segala kebijakan proteksionis AS, maka ya matilah perdagangan DIY," ucapnya.
Secara nasional Tiongkok menyumbang defisit neraca perdagangan. Sementara DIY yang semuanya masih positif. "Ini faktanya produk Tiongkok banjiri kita," jelasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat negara tujuan ekspor DIY pada September 2024 pertama adalah Amerika Serikat dengan nilai 21,67 juta dolar AS andilnya 46,93%. Kedua Australia dengan nilai 3,13 juta dolar AS andilnya 6,78%. Ketiga Jepang 2,90 juta dolar AS andilnya 6,26%.
"Disusul Jerman dan seterusnya dengan nilai di bawah 2,5 juta dolar AS dengan andil dibawah 6%," kata Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
- Cara Cek BSU Lewat Aplikasi Pospay
Advertisement

Majelis Buruh: BSU Perlu Sasar Pekerja Informal dan Didukung Program Jangka Panjang
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pertamina Gandeng Dinas Kelautan dan Perikanan, Dukung Program Konservasi Penyu di Kabupaten Cilacap
- Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Honda Srawung Spot di Mandala Krida Expo
- Pakar UGM Sebut Produksi Beras Tahun Ini Tertinggi dalam Tujuh Tahun Terakhir
- Kembangkan Budaya Keselamatan Berkendara di Safety Riding Camp 2025 Bersama Yayasan AHM
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Hari Ini PT KAI Daop 6 Bagi-Bagi 750 Cup Kopi Gratis di Stasiun Yogyakarta
Advertisement
Advertisement