OJK DIY Sebut Guru Jadi Pengguna Pinjol Paling Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyebut guru menjadi salah satu sasaran utama literasi keuangan. Pasalnya, pengakses pinjaman online (pinjol) baik legal dan ilegal paling tinggi berasal dari profesi guru. Angkanya, menurut mereka, secara nasional mencapai 42%.
Kepala OJK DIY, Eko Yunianto mengatakan ada banyak program untuk mendorong literasi di lembaga pendidikan. Salah satunya OJK punya buku panduan literasi keuangan mulai dari tingkat TK sampai mahasiswa. Literasi terus diberikan kepada mahasiswa dan pelajar, di dalamnya beririsan dengan guru. "42 persen data secara nasional, guru yang mengakses pinjol baik legal dan ilegal," ucapnya, Senin (25/11/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan kemudahan yang ditawarkan Pinjol menyebabkan banyak diakses masyarakat termasuk guru. Bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Lebih lanjut Eko mengatakan melalui edukasi yang masif diharapkan para guru mengakses layanan jasa keuangan yang formal, termasuk saat mengakses Pinjol memilih yang legal. Saat ini Pinjol legal dan berizin ada 97 dan Pinjol ilegal yang diblokir lebih dari 9.000. "Segmen edukasi kepada guru jadi prioritas, edukasi sosialisasi agar bisa memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang formal," jelasnya.
Eko menjelaskan sangat mudah untuk mengecek layanan jasa keuangan legal atau ilegal. Bisa melalui Call Center 081 157 157 157, juga sosial media baik Instragram dan X. Selain itu, OJK juga menyiapkan berbagai kanal untuk memudahkan masyarakat mengecek.
Dia menyayangkan saat ini masyarakat masih ada yang enggan melakukan pengecekan apakah legal atau ilegal. "Ini jadi keprihatinan kami, harus lebih masif edukasi bersama stakeholder dan industri jasa keuangan lainnya," tuturnya.
Menurutnya, OJK punya tiga mandat yang harus dijalankan, yakni pengaturan, pengawasan ke seluruh sektor jasa keuangan, serta melindungi masyarakat dan konsumen. Upaya OJK DIY melindungi masyarakat dan konsumen dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat. "Untuk selalu memastikan layanan jasa keuangan yang dipilih legal dan logis."
BACA JUGA: 489 Platform Keuangan Ilegal DIblokir, Ada Pinjol hingga Investasi
Senada, Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad menyampaikan literasi keuangan di dunia pendidikan sangat penting. Ia menyebut ekonomi ke depan akan dipegang oleh adik-adik siswa usia sekolah. Sehingga penting untuk memberikan pengetahuan bijak dalam mengatur keuangan.
Oleh karena itu untuk menyampaikan pesan ini edukasi perlu diberikan kepada guru hingga kepala sekolah. Baik tentang produk-produk hingga risikonya. Menurutnya Bank BPD DIY punya program Bank Goes to School. Bank BPD DIY aktif ke sekolah-sekolah dan bisa diundang ke sekolah untuk memberikan pembelajaran. "Transformasinya lewat guru dan kepala sekolah, harus diedukasi kaitannya dengan masalah keuangan ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ribuan Orang Teken Petisi Tolak PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 November Naik Signifikan, Rp1.498 Juta per Gram
- Garuda Indonesia Dukung Rencana Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Dampak Aksi Boikot 47 Gerai KFC Tutup, 17 Restoran Pizza Hut Berhenti Beroperasi
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik Signifikan, Rp1.476 Juta per Gram.
Advertisement
Sindikat Penjual Bayi lewat Media Sosial Diringkus Polres Kulonprogo, Ini Modusnya
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Riski Usada Membuka Jasa Penitipan Barang di Jogja
- Harga Emas Antam Hari Ini 25 November 2024 Turun Tipis, Rp1.539 Juta per Gram
- REI DIY Sebut Kenaikan PPN 12% Bisa Bikin Penjualan Properti Lesu
- Tingkatkan Sinergi, Bank BPD DIY Ajak Mitra Gowes Bareng
- OJK DIY Sebut Guru Jadi Pengguna Pinjol Paling Tinggi
Advertisement
Advertisement