Advertisement
Hingga Mei 2025, REI DIY Sebut Penjualan Properti Turun 30 Persen

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY mencatat penjualan properti Januari hingga Mei 2025 turun sekitar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur menduga penyebabnya adalah lesunya daya beli masyarakat dan juga program 3 juta rumah dari pemerintah.
Menurutnya program 3 juta rumah belum ada kepastian sehingga membuat pasar masih wait and see. Ia menyebut penurunan penjualan properti tahun ini cukup dalam, menyasar semua tipe harga.
Advertisement
"Dibandingkan tahun kemarin terjadi penurunan drastis sekitar 30%," kata Ilham.
Dia mengatakan untuk mendongkrak penjualan di tengah lesunya pasar, anggota REI DIY membuat berbagai kreativitas, salah satunya dengan memberikan diskon. Kemudian membuat inovasi di bidang digital marketing, dan meningkatkan penjualan secara digital.
Upaya lainnya, kata Ilham, bisa dilakukan juga dengan mengoreksi rencana laba, sehingga harga jual bisa turun. "Atau juga efisiensi biaya yang timbul, ini yang bisa dilakukan teman-teman supaya bisa bertahan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, REI DIY berencana menggelar pameran properti dalam waktu dekat untuk mendongkrak penjualan. Ilham menjelaskan bisanya pameran digelar pada akhir tahun, namun karena melihat kondisi pasar sehingga perlu segera digelar.
Ia menyebut untuk akhir tahun apakah akan digelar kembali seperti tahun-tahun sebelumnya, REI DIY akan melihat lagi kondisinya. Apabila anggota membutuhkan, akan kembali difasilitasi untuk pameran.
"Biasanya akhir tahun, tapi karena melihat kondisi pasar kami harus segera melakukan perbaikan di sisi marketing. Penjualan dengan cara yang biasa kami lakukan secara offline," lanjutnya.
BACA JUGA: BI Rate Turun, REI DIY Berharap Diikuti Penurunan Suku Bunga Kredit
Sebelumnya pameran properti digelar pada 28 Januari-2 Februari 2025 di Grand Atrium Pakuwon Mall Yogyakarta. Wakil Ketua Bidang Pameran DPD REI DIY, Ujang Muksin mengatakan rumah yang paling banyak terjual harga diatas Rp500 juta sampai dengan Rp750 juta, persentasenya hampir 50%.
Harga rumah paling rendah di pameran di kisaran Rp300 juta dan paling tinggi di atas Rp3 miliar. Rata-rata medium di kisaran Rp500 juta-Rp1,5 miliar.
Dia menjelaskan pameran REI DIY targetnya ada yang hard sell yaitu yang closing atau bayar uang muka saat pameran berlangsung dan prospek pasca pameran. Menurutnya data yang dicatat REI DIY hanya yang closing saat di pameran.
Ujang mengatakan sepanjang pameran berlangsung transaksi penjualan tercatat sebesar Rp38 miliar."Harga rumah yang paling banyak terjual di kisaran harga diatas Rp500 juta sampai dengan Rp750 juta," ucapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Harga Emas Galeri24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Mulai Rp996.000
- Bersiap Impor Minyak dari Amerika Serikat, Pertamina Minta Dukungan Aturan dari Pemerintah
Advertisement

Semua Kopdes Merah Putih di Bantul Sudah Berbdan Hukum dan Punya Nomor Induk
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja 19-31 Juli 2025, dari Pertamax Turbo Drag Fest 2025, Gamelan Festival, KAI Bandara Night Fun Run hingga Tour De Merapi
Advertisement
Berita Populer
- 10 Besar Produk Ekspor Nonmigas AS ke Indonesia yang Kini Dipatok Tarif 0 Persen
- Konsumsi Pertalite di Jawa Tengah dan DIY Turun 6 Persen
- Ribut-Ribut Beras Oplosan, Kemendag Minta Produsen Tarik Beras dari Peredaran
- Masuk Indonesia, Minuman Beralkohol dan Daging Babi Asal Amerika Serikat Tetap Kena Tarif Impor
- eL Hotel Yogyakarta - Malioboro Raih Penghargaan The Top 10% of Hotels Worldwide dalam Tripadvisor Travelers Choice Award 2025
- Harga Emas Galeri24 di Pegadaian Turun Tipis Hari Ini (19/7/2025)
- Bertani di Kota, BRI Dukung Peran Perempuan pada Ekonomi dan Kesehatan Keluarga
Advertisement
Advertisement