Novotel YIA Kulonprogo Rayakan Hari Laut Sedunia 2025: Langkah Kecil untuk Lautan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan

JOGJA—Lautan adalah jantung dari kehidupan di bumi. Menyerap sekitar 30% karbon dioksida dari atmosfer, laut menjadi penyerap karbon terbesar sekaligus penopang utama keseimbangan iklim global.

Selain itu, laut juga menyediakan sumber penghidupan bagi lebih dari 3,5 miliar orang, atau hampir setengah dari populasi dunia. Masyarakat pesisir, nelayan, industri pariwisata, hingga ekosistem global tergantung pada kelestarian laut untuk bertahan dan berkembang.

Namun, kenyataannya lautan dunia kini berada dalam kondisi kritis. Pencemaran limbah plastik dan bahan kimia, abrasi pantai, serta minimnya investasi dalam konservasi laut menjadi ancaman nyata yang terus menggerus daya dukung laut. Ketidakseimbangan ini mengancam kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk manusia.

BACA JUGA: Manajamen PSIM Sowan Sultan Jogja, Minta Wejangan Agar Lebih Lama Bertahan di Liga 1

Memahami pentingnya menjaga laut sebagai sumber keseimbangan planet, Novotel YIA Kulonprogo yang berada di dekat pantai selatan dan juga Bandara Yogyakarta International Airport ini menunjukkan komitmen jangka panjangnya melalui kerja sama dengan NGO Wana Tirta yang telah lama fokus pada pelestarian pesisir dan edukasi lingkungan berbasis masyarakat. Kolaborasi ini berfokus pada pelaksanaan konservasi lokal untuk melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir laut.

Pada tanggal 8 Juni 2025, untuk memperingati Hari Laut Sedunia, Novotel YIA Kulonprogo bersama dengan NGO Wana tirta melaksanakan aksi bersih pantai dan juga penanaman mangrove di di Pantai Pasir Mendit, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang untuk pemulihan ekosistem pesisir, perlindungan garis pantai, serta peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sekitar.

“Kami menyambut baik kerjasama dengan Novotel YIA Kulonprogo dalam kegiatan konservasi ini. Kami percaya bahwa pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh sinergi antara masyarakat, pelaku industri, dan organisasi seperti kami untuk menciptakan perubahan yang berarti.” Ungkap Warso, selaku Ketua NGO Wanatirta.

Mangrove merupakan salah satu ekosistem penting yang memiliki banyak manfaat ekologis. Akar mangrove mampu menahan abrasi, menyerap emisi karbon hingga lima kali lebih besar daripada hutan tropis biasa, serta menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bagi berbagai jenis biota laut. Menanam mangrove tidak hanya memulihkan ekosistem pesisir tetapi juga memberikan perlindungan alami terhadap dampak perubahan iklim seperti naiknya permukaan air laut dan badai ekstrim, melindungi pantai dari abrasi, dan menyerap emisi karbon.

BACA JUGA: Terlibat Kekerasan Seksual, Mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Ditahan Kejaksaan

General Manager Novotel Yogyakarta International Airport Kulonprogo, Gunawan Widodo, menyampaikan, “Sebagai hotel yang berada di kawasan pesisir dan dekat dengan bandara internasional, kami menyadari pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Kami percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.”

Hari Laut Sedunia bukan hanya momentum, tetapi pengingat bahwa lautan adalah penghubung kita semua. Mulai dari udara yang kita hirup hingga makanan yang kita konsumsi, semuanya terhubung dengan laut. Oleh karena itu, menjaga laut berarti menjaga kehidupan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News