Advertisement
Hingga Juli 2025, OJK Blokir 1.556 Pinjol Ilegal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) telah memblokir 1.556 entitas pinjaman online alias pinjol ilegal dalam kurun Januari hingga 24 Juli 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menyebut dalam periode tersebut OJK telah menerima 11.137 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total tersebut, 8.929 pengaduan mengenai pinjol ilegal dan 2.208 pengaduan terkait investasi ilegal.
Advertisement
“Pada periode Januari sampai dengan 24 Juli 2025, OJK telah menemukan dan menghentikan 1.556 entitas pinjaman online ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi,” katanya, dikutip pada Kamis (7/8/2025).
BACA JUGA: Bupati Bantul: Bendera One Piece Jangan Satu Tiang dengan Bendera Merah Putih
Selain itu, Friderica mengemukakan OJK telah mengajukan pemblokiran terhadap 2.422 nomor kontak pihak penagih (debt collector) pinjol ilegal, kepada Kementerian Komunikasi dan Digital RI.
Menilik data OJK, sepanjang 2017 hingga 24 Juli 2025, total entitas ilegal yang telah diblokir mencapai 13.228 entitas. Paling banyak ada di pinjol ilegal mencapai 11.166 entitas, diikuti dengan 1.812 entitas investasi ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.
Hingga saat ini ada 96 platform pinjaman daring atau pinjol yang telah berizin dan terdaftar di OJK. Jumlah ini belum berubah sejak 29 Oktober 2024. Namun per Juli 2025, 11 dari 96 penyelenggara pinjol masih belum memenuhi ketentuan modal minimum sebesar Rp12,5 miliar.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menuturkan lima dari 11 penyelenggara sedang dalam proses tambahan dana.
Sementara itu, outstanding pembiayaan pada platform pinjaman online yang berizin dan terdaftar OJK, pada Juni 2025 tumbuh 25,06% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp83,52 triliun. Tingkat risiko kredit secara agregat atau TWP90 berada di posisi 2,85%, membaik dibandingkan Mei 2025 sebesar 3,19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gus Hilmy Nilai Ada Kejanggalan Penanganan Kasus Pemain Judol yang Digrebek di Bantul
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
- Ini yang Harus Dilakukan Saat Kena Pinjol Ilegal Salah Transfer
- Muncul Rojali dan Rohana, Wamendag Bantah Disebabkan Penurunan Daya Beli
- LPS Sebut Tidak Ada Penarikan uang Besar-besaran Dampak Pemblokiran Rekening Pasif
- Pemerintah Finalisasi Tata Cara Pengajuan Pinjaman Kopdes Merah Putih
- Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan II 2025 Sesuai Proyeksi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Agustus 2025 Turun Rp7.000 per Gram
- Bank Indonesia Laporkan Cadangan Devisa 152 Miliar Dolar AS
Advertisement
Advertisement