Advertisement
Industri Makanan Dorong Investasi Kota Jogja Tumbuh Positif
Foto ilustrasi pedagang kaki lima makanan Indonesia. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sektor industri makanan kini menjadi salah satu penggerak pertumbuhan investasi Kota Jogja. Dengan realisasi mencapai Rp15,76 miliar pada triwulan ketiga 2025, sektor ini ikut menyumbang penyerapan ratusan tenaga kerja baru di daerah wisata dan kawasan kampus.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Jogja, industri makanan menempati posisi keempat dalam daftar lima besar investasi yang masuk pada triwulan ketiga tahun 2025.
Advertisement
Kepala DPMPTSP Kota Jogja, Budi Santosa, menyampaikan realisasi investasi pada sektor industri makanan mencapai Rp15,76 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sekitar Rp6 miliar dan Penanaman Modal Asing (PMA) sekitar Rp9,6 miliar.
“Industri makanan memang menjadi turunan dari sektor hotel dan restoran yang merupakan penyumbang investasi tertinggi di Kota Jogja,” katanya, Senin (10/11/2025).
BACA JUGA
Secara keseluruhan, DPMPTSP Kota Jogja mencatat total tambahan realisasi investasi hingga triwulan ketiga 2025 mencapai Rp269 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari PMDN mencapai Rp225,09 miliar dan PMA mencapai Rp43,96 miliar. Angka tersebut menunjukkan tren positif pertumbuhan investasi di berbagai sektor, terutama pariwisata, kuliner, dan industri pendukungnya.
“Sebagian besar [investasi yang masuk ke Kota Jogja] merupakan investasi dalam negeri, karena porsi PMA masih kecil, hanya sekitar 16,3% dari total investasi kita,” katanya.
Menurut Budi, sebagian besar investasi sektor makanan di Kota Jogja berbentuk usaha restoran, kafe, dan bisnis kuliner baru yang banyak bermunculan di sekitar kampus serta kawasan wisata.
“Kalau UMKM lebih banyak di bidang food and beverage [F&B]. Pembukaan resto dan kafe baru cukup tinggi, terutama di kawasan wisata dan dekat kampus,” katanya.
Dari sektor-sektor investasi yang tercatat, total ada 517 orang tenaga kerja baru yang terserap hingga triwulan ketiga 2025.
“Angka itu merupakan tambahan dari tenaga kerja yang sudah tercatat sebelumnya, dan menunjukkan bahwa investasi juga berkontribusi langsung terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jogja,” katanya.
Budi menambahkan, meski rincian pajak belum terperinci, peningkatan investasi diyakini turut memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jogja tahun ini. Menurutnya, sektor hotel dan restoran yang masuk dalam kategori pajak daerah dipastikan memberi dampak positif terhadap pendapatan Kota Jogja.
“Kami berharap iklim investasi di Kota Jogja akan terus tumbuh dan berkembang, terutama dengan penguatan sektor UMKM. Potensi kuliner, pariwisata, dan industri kreatif menjadi andalan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kota,” ujarnya.
BACA JUGA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bantul Kembangkan Komoditas Perkebunan di Imogiri hingga Pundong
Advertisement
Pakar Transportasi Beberkan Alasan Kereta Api Tak Butuh Sabuk Pengaman
Advertisement
Berita Populer
- Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Stabil
- BI Sebut Penerapan Redenominasi Rupiah Pertimbangkan Waktu Tepat
- Update Harga Bahan Pangan Senin 10 November 2025
- Kontaminasi Radio Aktif, Rantai Ekspor Sepatu Indonesia Dipantau Dunia
- HIPPI Dorong Pengusaha Lokal Jadi Penggerak Investasi Nasional
- Industri Makanan Dorong Investasi Kota Jogja Tumbuh Positif
Advertisement
Advertisement



