KPR BTN Tumbuh 8,75 Persen, Bale Festival Digelar di Jogja

Harianjogja.com, JOGJA—Pertumbuhan kredit konsumer PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN di wilayah Jateng DIY terus menunjukkan tren positif sepanjang 2025. Hingga saat ini, penyaluran kredit konsumer BTN tumbuh 8,75% secara year-on-year (YoY), menandakan tingginya kepercayaan masyarakat maupun pelaku usaha terhadap produk kredit bank pelat merah tersebut.

Kepala Kantor Wilayah Bank BTN Jateng DIY, Fitri Novianty Ratna Kusuma, menyampaikan bahwa sejak Januari hingga November 2025, total penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Konvensional di wilayah Jateng DIY telah mencapai lebih dari 10.000 unit atau senilai Rp1,7 triliun.

BTN, lanjutnya, juga menjadi salah satu bank penyalur Kredit Program Perumahan (KPP) dari pemerintah, yang ditujukan untuk mendukung pelaku usaha sektor perumahan agar semakin kompetitif sekaligus meningkatkan serapan tenaga kerja.

“Kerja sama dengan berbagai stakeholders, termasuk asosiasi pengembang properti, menjadi kunci dalam pencapaian ini,” ujar Fitri, Rabu (10/12/2025).

Untuk terus menggenjot pertumbuhan tersebut, BTN Kantor Wilayah Jateng DIY menggelar Bale Festival sebagai rangkaian perayaan HUT KPR BTN ke-49. Acara berlangsung selama enam hari, 9–14 Desember 2025, di Pakuwon Mall Jogja. Gelaran ini menjadi strategi BTN dalam memperluas akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat, khususnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui Bale Festival, BTN ingin membuka ruang lebih luas bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan akses KPR. Pameran properti tersebut diikuti 17 pengembang dengan total 45 proyek perumahan yang siap dipasarkan.

Dalam rangka HUT KPR, BTN turut menghadirkan sejumlah promo menarik untuk pengajuan KPR Non-Subsidi, mulai dari suku bunga ringan 2,65%, bebas biaya provisi, diskon biaya administrasi, hingga diskon biaya asuransi jiwa sebesar 4,9%. Promo ini berlaku khusus untuk rumah yang ditawarkan selama pameran berlangsung.

“Kami berharap melalui berbagai inisiatif ini, BTN dapat semakin memperluas akses masyarakat terhadap rumah tinggal serta mendukung program pembangunan perumahan nasional,” kata Fitri.

BTN menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat peran dalam mempercepat penyaluran kredit perumahan dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi perseroan untuk menjadi mitra utama pemerintah dalam mewujudkan inklusi perumahan dan keuangan.

Sebelumnya, Direktur Commercial Banking BTN, Hermita menilai wilayah DIY memiliki kontribusi besar terhadap portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BTN, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan KPR subsidi di DIY terus meningkat secara konsisten. Selain itu, potensi sinerginya besar karena ada dukungan pemerintah daerah dan banyak pengembang rumah subsidi yang aktif,” jelas Hermita dalam Acara Sosialisasi & Akad KPP di DIY, Minggu (9/10/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, terjadi pergeseran struktur ekonomi Jogja dari sektor pertanian ke jasa dan industri turut mendorong pertumbuhan positif sektor properti. Kondisi ini menumbuhkan permintaan bahan bangunan, furnitur, hingga jasa konstruksi yang banyak digerakkan oleh UMKM.

“Ekosistem sektor perumahan di DIY sangat potensial. Dari pengembang, kontraktor, hingga pelaku usaha bahan bangunan bisa menjadi penerima manfaat KPP seiring meningkatnya pembangunan rumah subsidi dan rumah swadaya masyarakat,” terang Hermita.

Ia menambahkan sebagian pelaku usaha tersebut telah menjadi nasabah BTN melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau KPR FLPP Sejahtera. Program KPP diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha yang terlibat langsung dalam ekosistem perumahan rakyat.

Untuk menopang ekspansi tersebut, BTN menyiapkan strategi mulai dari pelatihan intensif tenaga pemasaran, integrasi sistem digital untuk mempercepat pengajuan, hingga kolaborasi lintas divisi agar penyaluran lebih efektif. BTN juga memberikan suku bunga kompetitif 5,99% hingga Desember 2025.

“Kami juga memperkuat jaringan dengan pemerintah daerah, asosiasi pengembang, dan koperasi perumahan untuk memperluas basis penerima KPP,” jelas Hermita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News