Advertisement
Akhir April, Serapan KUR BRI Cabang Bantul 40%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI Kantor Cabang Bantul hingga akhir April cukup menggembirakan, sekitar 40% dari total target penyaluran KUR mikro 2018 yang mencapai Rp312,8 miliar.
Manajer Bisnis Mikro (MBM) BRI Kantor Cabang Bantul Sugiyatno mengatakan debitur KUR di wilahnya masih didominasi pelaku usaha sektor perdagangan. Kemudian disusul pelaku usaha sektor industri, pertanian, dan perikanan (nelayan). Hal itu menurutnya sesuai instruksi yang dikeluarkan Pemerintah Pusat yang menargetkan penyaluran sektor produksi minimum sebesar 50% dari target total penyaluran. Sugiyanto mengakui itu merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan dan hilirisasi industri pada sektor UMKM.
Advertisement
Sebagaimana diketahui pemerintah menaikkan target penyaluran KUR untuk sektor produksi sebanyak 10% dibandingkan pada 2017 lalu. Optimisme pemerintah pusat tersebut didasarkan atas data 2017 yang dibandingkan dengan kinerja 2016 (year on year), penyaluran KUR di sektor produksi sampai dengan 31 Desember 2017 meningkat sebesar 9%. Pada 2017, penyaluran KUR di sektor produksi (pertanian, kelautan dan perikanan, industri pengolahan, konstruksi, jasa-jasa) mencapai sebesar Rp40,9 triliun atau 42,3%. Sedangkan penyaluran KUR di sektor perdagangan mencapai sebesar Rp55,8 triliun atau 57,7%.
"Kami memang mengikuti skema penyaluran KUR yang diinstruksikan oleh Pusat. Kami optimalkan untuk penyaluran sesuai sektor usaha produktif yang memang ditargetkan makin meningkat dari tahun sebelumnya," katanya kepada Harian Jogja, Minggu (13/5/2018).
Tidak berbeda jauh dengan tingkat cabang, pengoptimalan KUR untuk sektor produktif juga dilakukan di tingkat unit BRI, salah satunya BRI Unit Kasihan. Kepala BRI Unit Kasihan, Zafri Fauzan menuturkan di wilayahnya proporsi debitur KUR masih didominasi perajin, pedagang, dan para pelaku industri. Pasalnya di wilayah unit Kasihan masih didominasi perajin skala kecil menengah yang makin tahun makin berkembang.
"Perajin gerabah, furnitur kan makin banyak. Belum lagi di sini masuk wilayah perbatasan dan dekat kampus, sehingga usaha seperti laundry dan percetakan makin menjamur," katanya.
Zafri menjelaskan jika dihitung dari nilai serapan, pada akhir April 2018 ada peningkatan hingga Rp3,5 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Artinya, jumlah debitur pun bertambah. Selain itu, ia menyebut skala industri debitur bisa jadi makin meningkat dari yang sebelumnya kecil menjadi menengah sehingga jumlah kreditnya pun naik. Begitu pula dengan pertumbuhan pelaku mikro baru, menurutnya mempengaruhi jumlah debitur KUR.
"Bahkan berdasarkan data yang ada, sejak pada triwulan pertama 2018 ada pertumbunan debitur sebanyak 113 orang dalam tiga bulan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Kunjungi Washington DC, Ini Oleh-Oleh yang Dibawa Menkeu untuk Indonesia
- BI Rate Naik, Ekonom Berharap Bunga KUR Tak Ikut Naik
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Harga Telur Ayam Terpantau Naik hingga Rp31 Ribu per Kilogram
- Per Maret 2024, APBN Surplus Rp8,1 Triliun
- Biaya Pembangunan IKN Mencapai Rp72,1 Triliun dari APBN
- UMKM DIY Bisa Manfaatkan Securities Crowdfunding Sebagai Alternatif Pendanaan Selain Perbankan
- Kadin DIY Optimis Ekonomi Masih Stabil di Tengah Pelemahan Rupiah
- Digitalisasi Keuangan Daerah, BPD DIY Dukung Penuh Pemkot Jogja
- Journalist Competition Astra Motor Yogyakarta Kembali Digelar
Advertisement
Advertisement