Advertisement
TREN KECANTIKAN : Tampil Natural Glam ala Meghan Markle
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Tren make-up minimalis makin banyak peminat sejak kecantikan alami Meghan Markle mampu terpancar tanpa riasan tebal saat melangsungkan pernikahannya dengan pangeran Kerajaan Inggris. Keterampilan sang make-up artist, Daniel Martin pun dipuja-puja seluruh dunia. Sebenarnya, apa rahasianya menjadi seorang make-up artist yang terampil?
"Less is more. Seorang make-up artist harus bisa memunculkan kelebihan yang dimiliki oleh klien dengan sedikit riasan yang ditambahkan. Kalau membuat wajah klien terlihat beda, memang mudah, cukup beri riasan yang tebal. Namun tiap klien punya karakter berbeda-beda. Tugas make-up artis lah untuk mempercantik klien dengan tipe wajah yang berbeda-beda itu," ujar Valentina Chang, make-up artis yang goresan riasannya telah banyak diapresiasi dan mendapatkan publikasi luas di luar negeri.
Advertisement
Sebut saja Promo Magazine dan Ellements Magazine, New York; Kaviar Magazine, Australia, Eloque Magazine, Inggris; StyleAid 2017, Australia; Polyvore, Amerika Serikat; International Beauty Federation Magazine, Jepang. Beberapa majalah editorial fesyen tersebut telah memuat hasil-hasil karya rias dan juga sekelumit kisah suksesnya.
Meski telah tinggal lama di Australia, keramahtamahan sebagai orang asli Kota Gudeg ini tak juga luntur dari diri Valentina. Saat ditemui di studio kecilnya di Jogja, ia tak segan-segan membagi awal mula kisahnya menjadi seorang make-up artist. Perempuan yang memiliki akun Instagram pribadi @valentinachangmua ini mengaku menjadi seorang make-up artist baginya bermula dari kesenangan yang kemudian ia lakoni dengan serius.
Tak mau main-main, saat tinggal di Australia, ia mengambil kursus Beginner to Advanced di Artists At Play, Perth. Bahkan, ia juga mengambil kursus-kursus lainnya seperti Asian Make-up, Macro Make-up, Airbrush Make-up, dan juga Long Hairstyling. "Baru-baru ini saya juga mengambil diploma dan lisensi semi-permanent make-up, termasuk microblading untuk alis, dari Federation of International Beauty Artist Association, Korea Selatan," katanya.
Valentia menuturkan untuk menjadi make-up artis profesional, seseorang harus tak bosan-bosan meningkatkan kemampuannya. Pasalnya tren kecantikan dan make-up selalu bergerak dinamis, berganti dari waktu ke waktu. Belum lagi jika seorang make-up artis ingin masuk ke dalam industri fesyen yang berhubungan dengan make-up catwalk ataupun photoshoot, ia harus bisa banyak hal. Tak hanya merias, dia juga dituntut untuk bisa bekerja dalam tim dengan baik. Pasalnya ada banyak orang dengan beragam keinginan yang berbeda yang terlibat dalam sebuah pergelaran fesyen. Karena kemampuan riasnya yang mumpuni dan komitmennya untuk terus berkembang tersebut, tak heran Valentina cukup sering bekerja sama dengan modelling academy maupun agency seperti Chadwick Models Agency, Beya Model Academy dan Fifi's Model Academy.
Meski telah sering berkecimpung dalam fashion make-up, Valentina juga melayani bride make-up. Menurut perempuan berusia 34 tahun ini, keduanya punya tingkat kesulitan dan tantangannya masing-masing. Saat mengerjakan bride make-up, ia harus memastikan pulasan riasannya tetap bagus dilihat, difoto, ataupun saat diabadikan dalam bentuk video. Sedangkan tantangan fashion make-up juga tak bisa dianggap enteng. Ia harus bisa menyatukan visi berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, baik fashion designer, creative director, fotografer, dan lain-lain. "Semua ada tantangannya. Jadi make-up artist itu tidak semudah yang dibayangkan," katanya sambil tersenyum simpul.
Bekerja dengan modelling academy dan agency dan pernah merias di berbagai negara seperti Australia, Singapura, dan Korea Selatan membuat Valentina terbiasa merias berbagai tipe wajah dan jenis maupun warna kulit. Ia pun menyimpulkan, tidak semua "resep" bisa diterapkan pada beragam wajah tersebut. Meski ia bisa merias dengan berbagai macam gaya, Valentina menyebut kekhasan teknik meriasnya merupakan perpaduan dari inspirasi kecantikan asia dan barat. "Saya menyebutnya natural glam. Tidak tebal tetapi tetap bisa menonjolkan kecantikan klien. Saya juga tidak selalu memakaikan bulu mata palsu. Menurut saya yang tidak perlu ditambahkan, ya tidak perlu ditambahkan," katanya.
Valentina menambahkan ada perbedaan mendasar merias di Indonesia dengan negara-negara lainnya. Di Indonesia, klien biasanya memasrahkan segalanya pada make-up artist. Pesannya hanya satu yakni "Buat aku terlihat cantik", itu saja.
Sedangkan rata-rata klien di luar negeri punya berbagai macam permintaan yang harus diikuti seorang make-up artis. Namun menurutnya semua klien rata-rata berkeinginan sama. "Dont make me look crazy," ucap Valentina sambil tertawa. Keinginan tersebutlah yang selalu berhasil Valentina wujudkan melalui tangan terampilnya menyapukan kuas rias pada roman kliennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- OJK Setop Kebijakan Restrukturisasi Pembiayaan Covid-19 Sektor PVML
- Tak Hanya Indonesia, Apple Berambisi Kuasai Asia Tenggara
- Serapan Gabah Saat Panen Raya Masih Rendah, Bulog Blak-blakan Penyebabnya
- 3,36 Juta Orang Naik KA, Ini Rute yang Jadi Favorit
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement