Advertisement
Meski Kemarau Panjang, Pemerintah Jamin Stok Produk Hortikultura Aman
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian DIY menjamin stok produk hortikultura terutama cabai, bawang merah, dan juga tomat aman hingga akhir tahun. Sehingga diharapkan tak akan terjadi lonjakan harga komoditas hortikultura di pasaran.
Musim kemarau panjang yang terjadi pada tahun ini dikhawatirkan para pedagang bakal melonjakkan harga komoditas hortikultura. Kenaikan harga tersebut selalu terjadi dari tahun ke tahun. Biasanya pada akhir tahun atau setelah musim kemarau pada Agustus hingga Oktober. Pasalnya tanaman hortikultura biasanya membutuhkan banyak air saat proses tanam. Jika kemarau berlangsung lebih panjang maka dipastikan stok akan menipis dan harga bisa melonjak.
Advertisement
Namun demikian Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko menjamin hingga saat ini stok produk hortikultura di Jogja aman. Ia menyebut pada Jumat (10/8) lalu, di wilayah Gunungkidul sudah memulai panen bawang merah. Dalam waktu dekat, wilayah Bantul akan menyusul. Kemudian beberapa wilayah di Kulonprogo akan panen pada September. Artinya ada kesinambungan stok dari beberapa wilayah di Jogja. Sehingga stok terus akan terus ada hingga November mendatang.
“Jogja ini kan wilayahnya kecil, kalau di sini hujan di sana juga. Sehingga kita tidak bisa bergantung pada musim. Selain itu diatur per wilayah sehingga ada terus. Kecuali di daerah-daerah yang tidak bisa kering atau jarang basah. Misalnya di Moyodan basah terus, ya di sana padi terus,” katanya kepada Harian Jogja, Senin (13/8).
Selain itu, menurut Sasongko pertanian di Jogja telah menerapkan pola tanam. Dalam satu tahun, petani akan menanam padi, hortikultura, maupun palawija secara bergantian sesuai musim. Terkait lonjakan harga yang biasa terjadi, Sasongko mengklaim hal tersebut disebabkan oleh permainan spekulan. Pasalnya stok di Jogja relatif aman. Menurutnya lonjakan harga biasa terjadi di daerah-daerah lain yang minim stok. Sehingga spekulan memburu komoditas di Jogja dan membelinya dengan harga mahal. Akibatnya stok di Jogja pun menipis dan menyebabkan harga komoditas hortikultura di pasaran mahal.
“Stok hortikultura kira-kira aman sampai November, Desember kami harap tak ada lonjakan harga yang berarti,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
Advertisement
Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
- Sebagian Harga Bahan Kebutuhan Pokok Naik Tipis, Beras Melandai
- Duh, Sebuah Bank Syariah Dinyatakan Bangkrut, Berikut Kronologinya
Advertisement
Advertisement