Advertisement
Di Jogja, Moka Laris Manis Digunakan Gerai Kopi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kehadiran teknologi aplikasi point of sale (POS) dari Moka telah mendorong bisnis para pelaku usaha kecil menengah di Indonesia. Aplikasi kasir elektronik ini bahkan telah digunakan oleh lebih 300 gerai kopi di DIY.
Dalam audiensi yang dilakukan di Griya Harian Jogja, Moka memperkenalkan beragam fitur yang dapat membantu pelaku usaha menjalankan bisnisnya dengan aplikasi berbasis teknologi. Sejak dikembangkan 2014 silam, Moka telah dipercaya olehlebih dari 10.000 gerai di seluruh Indonesia.
Advertisement
Vice President of Brand and Marketing Moka Bayu Ramadhan mengungkapkan teknologi POS yang diperkenalkan start-up ini dapat membantu UKM mengawasi bisnis dari mana saja dan kapan saja secara real time.
"Selain itu, pelaku bisnis juga bisa mendapatkan laporan analisis lengkap yang dapat membantu pengambilan keputusan bisnis," ujar Bayu, Senin (27/8).
Bayu mengungkapkan penetrasi Moka di wilayah DIY cukup tinggi. Pasalnya, dalam tiga tahun pertumbuhan merchant yang telah menggunakan aplikasi ini di Jogja mencapai peningkatan hingga 11 kali.
Lebih lanjut Bayu mengungkapkan tiga industri merchant yang telah menggunakan Moka antara lain food and beverages, services dan retail. Namun penetrasi terbesar yakni pada bisnis FnB dengan persentase mencapai 74,93%.
"Aplikasi ini kebanyakan digunakan coffee shop. Kurang lebih dari sekitar 1.000 merchant di Jogja, 324 adalah coffee shop. Selanjutnya digunakan oleh quick service restaurant dan full service restaurant," imbuh Bayu.
Bayu memaparkan tahun ini Moka berupaya untuk memperluas promosi, agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh semua sektor bisnis yang ada. Salah satunya untuk segmen UKM atau UMKM. Pasalnya, kemudahan fitur yang ditawarkan aplikasi ini tidak hanya akan membantu dalam transaksi merchant, tetapi juga membantu penyusunan laporan hingga manajemen bisnis yang dijalankan.
"Memang kebanyakan masih dimanfaatkan oleh bisnis-bisnis yang dikelola anak muda dan memiliki segmen pasar yang juga tak jauh berbeda. Namun, kami ingin aplikasi ini juga dapat digunakan untuk bisnis sudah mapan, seperti bisnis-bisnis keluarga dan UMKM," jelas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
- Adik Aniaya Kakak hingga Meninggal di Kalikotes Klaten, Penyebab Masih Misteri
- Bus Eka Seruduk Truk Muatan Keramik di Tol Kebakkramat Karanganyar, 1 MD 4 Luka
- Hingga Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Muntahkan Abu 1.000 Meter
Berita Pilihan
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Airlangga Nilai Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain
- Nilai Tukar Rupiah Remuk Akibat Konflik Iran-Israel, Ini Proyeksi Ekonom
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
Advertisement
Mempercepat Penanganan, Pemkab Kulonprogo Bikin Rembug Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Ekonomi: Mengurangi Ketidakpastian Jangka Pendek
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Luhut Bentuk Tim Khusus
- Kenaikan BI-Rate Bakal Berdampak Positif untuk Pasar Modal Lokal
- BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 6,25%
- Pasca-Lebaran, Bisnis Properti di DIY Reborn
- Tren Perlintasan Penumpang di Bandara Soetta Naik 10 Persen di Lebaran 2024
- InJourney Dukung Japanese Domestic Market di Sirkuit Mandalika
Advertisement
Advertisement