Advertisement

Pemetaan Destinasi Sebagai Magnet Wisatawan

Holy Kartika Nurwigati
Senin, 17 September 2018 - 06:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemetaan Destinasi Sebagai Magnet Wisatawan Penumpang turun dari pesawat dan menuju bus apron. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Wisatawan asal Tiongkok merupakan salah satu pasar potensial bagi pariwisata DIY. Kendati demikian, DIY perlu peta khusus pariwisata agar dapat sesuai dengan destinasi yang diinginkan oleh pasar Tiongkok.

"Pasar [wisatawan] Tiongkok memang sangat bagus, pasarnya sangat besar. Hanya saja selama ini memang belum ada perkembangan mereka masuk ke Jogja, karena ada beberapa hal," ujar Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Udhi Sudiyanto, Minggu (16/9).

Advertisement

Udhi memaparkan ada beberapa kendala dalam menarik atau mengakomodasi pasar tersebut. Antara lain masih minimnya pemandu wisata yang dapat berbahasa mandarin. Sementara sebagian besar dari wisatawan Tiongkok tidak fasih dalam berbahasa Inggris.

Selain itu, karakter wisatawan Tiongkok cenderung menyukasi destinasi wisata pantai. Sementara, kata Udhi, sampai saat ini belum ada pemetaan wisata pantai yang cocok untuk wisatawan Tiongkok.

"Di samping itu, Jogja juga lebih dikenal sebagai destinasi budaya dan heritage," ungkap Udhi.

Diakui Udhi masih ada beberapa tantangan untuk menarik potensi besar dari wisatawan asal Negeri Tirai Bambu. Selain itu, dari sisi volume transaksi uang dikeluarkan wisatawan Tiongkok tidak besar.

"Spending-nya mereka [wisatawan Tiongkok] memang kurang bagus. Maka dari itu, perlunya membidik market Tiongkok dengan segmen menengah ke atas. Selain itu, akses connecting flight atau direct flight ke Jogja, juga belum ada, sehingga menjadikan destinasi Jogja tidak murah," imbuh Udhi.

Sebelumnya, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Jogja Jubi Prasetyo mengungkapkan besarnya potensi pasar wisatawan asal Tiongkok. Upaya menggarap penerbangan langsung maupun charter flight untuk mengakomodir potensi wisatawan tersebut tengah dilakukan maskapai nasional ini.

"Karena demand [penumpang] charter dari Tiongkok ini sangat tinggi sekali. Kami sedang bekerja sama dengan TWC, bagaimana mengakomodasi pasar dari Tiongkok ini dengan menggunakan charter flight dari Garuda Indonesia," papar Jubi.

Jubi berharap dengan dapat mengakomodasi permintaan charter flight tersebut, ke depan dapat menjadi masukan yang baik bagi maskapai ini untuk bisa membuka penerbangan internasional. Upaya membuka penerbangan charter ini merupakan awal untuk menumbuhkan demand tehadap pasar Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Transfer TKD Berkurang, Pemkab Sleman Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas

Transfer TKD Berkurang, Pemkab Sleman Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas

Sleman
| Kamis, 09 Oktober 2025, 05:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement