Advertisement
Pemetaan Destinasi Sebagai Magnet Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wisatawan asal Tiongkok merupakan salah satu pasar potensial bagi pariwisata DIY. Kendati demikian, DIY perlu peta khusus pariwisata agar dapat sesuai dengan destinasi yang diinginkan oleh pasar Tiongkok.
"Pasar [wisatawan] Tiongkok memang sangat bagus, pasarnya sangat besar. Hanya saja selama ini memang belum ada perkembangan mereka masuk ke Jogja, karena ada beberapa hal," ujar Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Udhi Sudiyanto, Minggu (16/9).
Advertisement
Udhi memaparkan ada beberapa kendala dalam menarik atau mengakomodasi pasar tersebut. Antara lain masih minimnya pemandu wisata yang dapat berbahasa mandarin. Sementara sebagian besar dari wisatawan Tiongkok tidak fasih dalam berbahasa Inggris.
Selain itu, karakter wisatawan Tiongkok cenderung menyukasi destinasi wisata pantai. Sementara, kata Udhi, sampai saat ini belum ada pemetaan wisata pantai yang cocok untuk wisatawan Tiongkok.
BACA JUGA
"Di samping itu, Jogja juga lebih dikenal sebagai destinasi budaya dan heritage," ungkap Udhi.
Diakui Udhi masih ada beberapa tantangan untuk menarik potensi besar dari wisatawan asal Negeri Tirai Bambu. Selain itu, dari sisi volume transaksi uang dikeluarkan wisatawan Tiongkok tidak besar.
"Spending-nya mereka [wisatawan Tiongkok] memang kurang bagus. Maka dari itu, perlunya membidik market Tiongkok dengan segmen menengah ke atas. Selain itu, akses connecting flight atau direct flight ke Jogja, juga belum ada, sehingga menjadikan destinasi Jogja tidak murah," imbuh Udhi.
Sebelumnya, General Manager Garuda Indonesia Branch Office Jogja Jubi Prasetyo mengungkapkan besarnya potensi pasar wisatawan asal Tiongkok. Upaya menggarap penerbangan langsung maupun charter flight untuk mengakomodir potensi wisatawan tersebut tengah dilakukan maskapai nasional ini.
"Karena demand [penumpang] charter dari Tiongkok ini sangat tinggi sekali. Kami sedang bekerja sama dengan TWC, bagaimana mengakomodasi pasar dari Tiongkok ini dengan menggunakan charter flight dari Garuda Indonesia," papar Jubi.
Jubi berharap dengan dapat mengakomodasi permintaan charter flight tersebut, ke depan dapat menjadi masukan yang baik bagi maskapai ini untuk bisa membuka penerbangan internasional. Upaya membuka penerbangan charter ini merupakan awal untuk menumbuhkan demand tehadap pasar Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Transfer TKD Berkurang, Pemkab Sleman Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- SPBU Swasta Didorong Bangun Kilang di Indonesia untuk Jaga Pasokan
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Naik Lagi
- BEI DIY Sebut Ada 4 Faktor Penopang IHSG Bertahan di Level 8.000
- Harga Komoditas Pangan Mulai Cabai hingga Bawang Merah Turun Hari Ini
- Harga Emas Tembus $4.000, Ini Pendorong dan Prediksi Selanjutnya
- Saham Freeport 12 Persen Segera Ditandatangani, Divestasi Gratis Sudah Final
- Pemerintah Siapkan Regulasi Koperasi Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement