Advertisement
Stabilitas Keuangan Daerah Tumbuh Positif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan III/2018 capai 6,03% dan terus tumbuh positif dari triwulan sama periode sebelumnya. Pertumbuhan tersebut juga diiringi dengan semakin terjaganya stabilitas sistem keuangan daerah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Budi Hanoto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi DIY yang positif tidak terlepas dari akselerasi pembangunan infrastruktur melalui sisi investasi yang tumbuh meningkat.
Advertisement
"Dari sisi perbankan, penyaluran kredit terus melanjutkan pertumbuhan dengan kualitas yang semakin terjaga," ujar Budi, Sabtu (10/11).
Budi menjelaskan pada Triwulan III/2018, kredit perbankan tumbuh 11,85% year on year/yoy. Kondisi tersebut mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya sebesar 10,26% (yoy).
Sedangkan dari sisi kredit macet atau nonperforming loans (NPL) masih cukup rendah sebesar 2,26%. Budi mengungkapkan NPL cenderung mengalami penurunan sebesar 3,59% dibandingkan periode sebelumnya.
"Sementara itu, di tengah peningkatan suku bunga acuan, rata-rata suku bunga kredit perbankan sepanjang 2018 masih stabil, sehingga menjadi sentimen positif terhadap pertumbuhan kredit," jelas Budi.
Bank Indonesia meyakini perekonomian DIY pada 2018 akan tumbuh meningkat dibanding pertumbuhan 2017. Pertumbuhan ekonomi DIY tahun ini juga diyakini akan lebih tinggi dibandingkan rata-rata empat tahun terakhir. Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan inflasi yang terkendali pada kisaran 3,5±1% dan stabilitas sistem keuangan daerah yang terjaga.
Sebelumnya, Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) DIY JB Priyono mengungkapkan jasa keuangan merupakan sektor ketiga yang mengalami pertumbuhan tertinggi setelah konstruksi dan pertambangan. Pertumbuhan jasa keuangan mencapai 9,69%.
Priyono menuturkan pertumbuhan jasa keuangan ini disebabkan sebagai dampak semakin meningkatnya aktivitas ekonomi yang menggunakan jasa perbankan. "Antara lain seperti transfer pembebasan lahan dan juga transfer pembayaran kegiatan-kegiatan meeting, invention, conference, and exibition [MICE] yang dilakukan di hotel-hotel dan atau jasa akomodasi sejenisnya," imbuh Priyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

PPPK Paruh Waktu Pertanyakan Syarat Pendidikan Berubah-ubah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Harga Jual Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini Kompak Naik
- Jelang Merger, Pelita Air Buka Rute Singapura-Jakarta Kelas Premium
- Kendalikan Konsumsi, Ekonom UGM Usul Cukai Rokok Sebaiknya Naik
- Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium, Bawang, hingga Cabai Turun
- Kadin: Renovasi 500 Rumah Layak Huni Ditarget Selesai April 2025
- Bahlil Minta SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina Terkait Stok
- Dukung Ekonomi Nasional, BI Rate Dipangkas Jadi 4,75 Persen
Advertisement
Advertisement