Advertisement

INVESTASI : Es Oyen, Sistem Penjualan Berjejaring Utamakan Kerabat Sedaerah

Senin, 01 Desember 2014 - 02:15 WIB
Nina Atmasari
INVESTASI : Es Oyen, Sistem Penjualan Berjejaring Utamakan Kerabat Sedaerah

Advertisement

Bagi yang suka minuman segar dengan es, tentunya mengenal es yang satu ini. Namanya Es Oyen. Kini di Jogja banyak yang menjual es ini. Berikut ini tulisan wartawan Harianjogja.com, Rina Wijayanti.

Es Oyen, banyak menjamur banyak pula ditiru. Sistem penjualan berjejaring produk yang sudah memiliki hak paten ini berbeda dengan sistem penjualan berjejaring lainnya. Penjualan Es Oyen mendahulukan kerabat sang pemilik dari daerah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Advertisement

Ada perbedaan mendasar pada sistem penjualan berjejaring antara Es Oyen dengan produk lain. Sistem penjualan berjejaring pada umumnya menarik modal awal bagi pihak yang ingin bergabung menjalankan usaha.

Selain menyetor modal awal sesuai ketentuan, penyediaan bahan baku juga tidak boleh serta merta dilakukan secara mandiri melainkan disediakan oleh pemilik usaha.

Namun, beberapa keuntungan tergabung dalam usaha penjualan berjejaring biasanya pengikut akan mendapatkan pelatihan sekaligus pendampingan dalam beberapa waktu.

Jika dirasa sudah cukup mampu menjalankannya secara mandiri maka perlahan pendampingan akan dilepas. Soal keuntungn, sistem penjualan berjejaring biasanya juga menerapkan sistem bagi hasil.

Penjualan berjejaring Es Oyen berbeda. Pemilik, Maman, asal Tasikmalaya, Jawa Barat mengutamakan para kerabatnya asal Tasik yang membutuhkan pekerjaan.

Alhasil, Es Oyen yang telah berkembang di sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Barat dan DIY ini dijalankan oleh orang-orang Tasik khususnya dari kampung Kawalu, Tasikmalaya, daerah yang juga terkenal dengan kerajinan bordir ini.

Herman, 45, adalah warga asli Tasikmalaya namun sudah bertahun-tahun tinggal di Jogja. Sebelum ikut bergabung dalam penjualan Es Oyen, Herman telah menjalankan usaha konveksi.

Namun, akibat bencana gempa 2006 silam, usaha konveksinya terpuruk. Pada 2012 akhirnya Herman bergabung dengan beberapa orang Tasik berjualan Es Oyen.

Menurut Herman, sistem penjualan berjejaring Es Oyen yang mengutamakan kerabat sedaerah ini tidak lain untuk menjaga kepercayaan selain juga ingin memberikan lapangan pekerjaan. Kini Herman telah mengelola lima cabang gerobak Es Oyen. Di antaranya di Jl. DI Panjaitan, Jl.Pramuka, Jl. Kemasan, Jl. Mataram dan Jl. Veteran. Seluruh tenaganya juga berasal dari Kawalu, Tasikmalaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Senin 11 Agustus 2025: Dari Winger Belanda yang Bergabung Latihan dengan PSIM Jogja Hingga Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur

Top Ten News Harianjogja.com, Senin 11 Agustus 2025: Dari Winger Belanda yang Bergabung Latihan dengan PSIM Jogja Hingga Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-Ubur

Jogja
| Senin, 11 Agustus 2025, 09:57 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement