Advertisement
PERBANKAN JOGJA : Daya Beli Turun, BRI Alihkan Sasaran KPR

Advertisement
Perbankan Jogja mengalami penurunan penyerapan kredit perumahan.
Harianjogja.com, JOGJA- Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang triwulan I-2015 berdampak pada penyerapan kredit perumahan di Jogja. Pertumbuhan kredit perumahan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jogja misalnya, hanya tumbuh 10% sepanjang empat bulan terakhir.
Advertisement
Kepala Sentra Kredit Konsumen (SKK) BRI Jogja Endang Sri mengatakan, penyerapan kredit perumahan pada awal tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Hingga awal tahun ini, penyerapan dana kredit perumahan BRI untuk wilayah DIY mencapai Rp25 M.
“Kami menilai pertumbuhannya masih stabil. Beberapa developer juga mengurangi proyeknya. Kemungkinan hal itu diakibatkan daya beli masyarakat menurun,” ujar Endang saat ditemui di kantornya, Senin (18/5/2015).
Turunnya daya beli masyarakat, sambung Endang, selain disebabkan kondisi ekonomi saat ini juga disebabkan faktor lainnya. Menurut dia, masyarakat saat ini cenderung menyiapkan dana untuk kebutuhan pendidikan dan Lebaran.
“Sebentar lagi kan musim pendaftaran sekolah dan kuliah. Termasuk kesiapan menghadapi Lebaran. Ada kemungkinan, konsentrasi dana ke sana,” terang Endang.
Kebijakan LTV
Sementara, kebijakan perihal Loan to Value (LTV) untuk bank konvensional serta larangan KPR untuk rumah inden juga sedikit memengaruhi penyerapan kredit. Menurutnya, kebijakan LTV melarang pihak bank mengucurkan KPR bila bangunan rumah yang akan dibeli nasabah belum terbangun.
Dalam aturan tersebut, masyarakat yang akan membeli rumah pertama melalui fasilitas KPR dikenakan LTV maksimal 70% atau uang muka (DP) sebesar 30% dari harga jual. Untuk rumah kedua LTV sebesar 60% dan DP 40%. Sementara, untuk rumah ketiga dan seterusnya LTV sebesar 50% dan DP 50%. Peraturan ini tidak berlaku untuk ukuran rumah di bawah 70 m2.
Tujuan peraturan tersebut untuk melindungi stabilitas keuangan juga untuk membatasi pemilikan aset properti. Meski begitu, peraturan tersebut berdampak pada berkurangnya penyerapan kredit perumahan oleh perbankan.
“Tetapi, penurunannya tidak terlalu signifikan. Kami melakukan pengaturan strategi. Jika awalnya banyak melayani developer rumah Rp2 M, saat ini kami mengalihkan layanan kepada developer dengan rumah Rp500 jutaan,” kata Endang.
Menurutnya, perubahan strategi tersebut terbilang efektif. Alasannya, dibandingkan rumah dengan harga miliaran rupiah, rumah dengan harga antara Rp400 juta hingga Rp500 juta penyerapannya cukup cepat. Bahkan pihaknya dalam sebulan mampu menggandeng empat hingga lima debitur atau developer untuk kredit perumahan di harga tersebut.
“Sampai saat ini, kami memiliki hingga 25 developer,” tukasnya.
Terpisah, Marketing Manager PT. Gerbang Madani Group M. Ahmad Cholik mengatakan, penjualan rumah rumah tipe 75-85 seharga Rp500 juta ke atas masih menjanjikan. Sebab, harga jual tanah di DIY setiap tahun terus mengalami peningkatan. Selain itu, katanya, segmentasi pasar untuk sudah jelas sehingga tidak kawatir kehilangan pasar.
"Ini dapat dibuktikan dengan prosentase penjualan unit kami untuk tipe 75-85, antara 50-60 persen dibandingkan lainnya," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement