Advertisement
GM @HOM PLATINUM : Belajar Memahami Karakter dan Budaya Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Budaya Jawa yang dikenal halus dan santun, sempat menjadi tantangan berat bagi Joyce Rumengen saat dipercaya memimpin sebuah hotel di Jogja. Mengawali karier di luar Pulau Jawa, perbedaan budaya itu membuat Joyce harus belajar mengenal karakter setiap karyawan dan cara berinteraksi dengan masyarakat Jogja.
Shock culture menjadi ujian paling berat yang dirasakan Joyce, empat tahun lalu saat pindah ke Jogja. Meski pernah menimba ilmu di Jogja beberapa tahun silam di Jurusan Psikologi, Universitas Sanata Dharma (USD), Joyce harus kembali memperbarui kenangannya akan kota ini.
Advertisement
"Suami saya selalu mengingatkan akan perbedaan budaya itu, karena kebetulan suami juga orang Jawa. Tentunya, karakter kepemimpinan saya yang biasanya ceplas-ceplos, tidak bisa diterapkan di sini. Dari situ saya terus belajar mengenal budaya Jawa," ujar General Manager @Hom Platinum Hotel ini ditemui Harian Jogja, belum lama ini.
Joyce mengaku kariernya dimulai di perbankan sebagai sales marketing. Namun, melihat adik-adiknya bekerja di dunia perhotelan yang dinamis, membuat Joyce tertarik untuk menjajal peruntungan di bidang tersebut. Dunia perhotelan yang kemudian dijajaki ibu dua anak ini dimulai di sebuah hotel international chain di Palembang.
Belajar mengenal bisnis pelayanan hospitality ini, membuat Joyce memahami banyak hal. Joyce mengaku ternyata pekerjaan ini semakin membuatnya tertarik.
"Sampai akhirnya, pada 2012 lalu saya menjadi GM di salah satu hotel bintang di Makassar. Selama dua tahun di sana, saya diberikan kesempatan untuk memimpin hotel di Jogja," ujar Joyce.
Sudah empat tahun, Joyce menetap di Jogja bersama keluarganya. Dia pun menyadari persaingan di bidang ini semakin ketat. Terlebih, ketatnya persaingan bisnis ini tidak hanya terasa di Jogja, tetapi di beberapa daerah di Indonesia.
"Perbedaannya, kalau sebelumnya saya memimpin hotel yang mau beroperasi. Kali ini, saya harus siap dengan hotel yang sudah lama beroperasi dan sudah mapan," kata perempuan berdarah Sunda dan Manado ini.
Tentunya, bukan hal mudah bagi Joyce saat harus menghadapi hotel yang sudah mapan di tengah ramainya bisnis hotel di salah satu destinasi unggulan Indonesia ini. "Pertama kali pindah ke hotel ini, @Hom sudah beroperasi. Tentu saja saya tidak bisa menerapkan gaya kepemimpinan yang sama dengan hotel sebelumnya. Terutama soal kebijakan, tidak bisa kebijakan atau aturan yang menurut saya benar, bisa diterapkan di sini. Jadi saya belajar untuk memahami seperti apa hotel ini," kata Joyce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
- Muhammadiyah Membangun Pusat Distribusi Barang untuk Warung Kelontong
Advertisement

Pemkab Bantul Fasilitasi Legalitas Koperasi Merah Putih di Wilayahnya
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- BI DIY Optimistis Pertumbuhan Ekonomi DIY 2025 Capai 4,8 hingga 5,6 Persen
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Minta BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Pekerja Lepas
- Belasan Chef dan Staf F&B Bertarung Kreativitas dalam Archipelago Black Box Battle
- Menteri Perindustrian Bilang Indonesia Tidak Dalam Fase Deindustrialisasi
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Bulong Sebut Menyewa Gudang BUMN dan TNI, Stok Beras hingga 4 Mei Tembus 3,5 Juta Ton
Advertisement