Advertisement
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Nomadic Tourism
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sektor parwisata dinilai sebagai indikator strategis untuk mengeskalasi pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan pengembangan nomadic tourism di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY Budi Hanoto mengungkapkan sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam menekan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit di Indonesia. Terutama bagi DIY yang turut menjadi bagian dari program KSPN oleh pemerintah untuk mendukung visi pariwisata pada 2020 mendatang.
Advertisement
“Hal itu seiring dengan multiplier effect dari sektor pariwisata yang memiliki kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap sektor lain,” ujar Budi, Sabtu (25/8).
Dampak sektor pariwisata akan memberikan kontribusi terhadap bisnis hotel dan restoran, perdagangan, transportasi, informasi dan komunikasi, industri pengolahan serta konstruksi. Sedangkan secara tidak langsung, kontribusi total sektor pariwisata di DIY mampu meningkatkan kontribusi sektor-sektor yang lain.
BACA JUGA
Budi mengungkapkan kontribusi yang dicapai hingga 55% dari total PDRB atau mencapai Rp36,355 triliun. Selain itu, sektor pariwisata juga berimplikasi secara langsung terhadap sektor hotel dan restoran sebesar 10,3% atau mencapai Rp6,8 triliun.’
“Pemerintah berupaya menangkap peluang untuk dapat menarik banyak kunjungan wisatawan. Antara lain melalui pencanangan visi pariwisata pada 2020 yang menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara dengan masukan devisa sebanyak Rp275 triliun,” kata Budi.
Dalam rangka mendukung terwujudnya visi pariwisata pada 2020, Pemerintah mencanangkan 10 destinasi wisata prioritas untuk dikembangkan, yang digaungkan dengan program 10 Beyond Bali. Terdapat empat kawasan yang menjadi prioritas utama pengembangan pariwisata yaitu Borobudur, Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo. Terpilihnya empat kawasan prioritas utama tersebut didasarkan pada kesiapan sarana dan prasarana di sekitar kawasan dibandingkan enam kawasan lainnya.
Besarnya potensi pariwisata di Indonesia perlu diimbangi dengan kegiatan promosi dan pengelolaan yang maksimal. Pengembangan diarahkan melalui beberapa policy issues. “Seperti pengelolaan manajemen pariwisata nasional yang berkelanjutan, percepatan pembangunan infrastruktur pariwisata serta pengembangan potensi industri kreatif berstandar Internasional,” jelas Budi.
Selain itu, penguatan strategi promosi pariwisata berbasis komunitas dan budaya lokal juga perlu dilakukan, antara lain melalui digital destination dan nomadic tourism. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita menambahkan nomadic tourism merupakan pengembangan yang tengah dipersiapkan Badan Otorita Borobudur di kawasan otorita di wilayah Kabupaten Purworejo.
Kawasan hutan pinus dengan luasan 309 hektare ini kini tengah dipersiapkan untuk dapat menarik investor, baik investor asing maupun domestik. Salah satu yang akan dikembangkan di kawasan tersebut yakni glamorous camping (glamping) yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi daerah sekitarnya, termasuk DIY dan Jawa Tengah.
"Nomadic tourism, sebagaimana disampaikan Menteri Pariwisata adalah [upaya] pembangunan paling cepat. Sasaran dari wisata ini yakni pasar menengah ke atas yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect ke bawah. Kami memang mengambil segmen atas agar dapat membantu yang di bawah," kata Indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

Bayi Perempuan Hidup Dibuang di Jalan Rongkop Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Banyak yang Turun
- Kanwil DJP DIY Ajak Wajib Pajak Segera Aktivasi Akun Coretax Sebelum 2026
- Bappenas Pastikan Harga Gabah Rp6.500 Angkat Pendapatan Petani
- Temu Kamu Yogyakarta Rayakan 2 Tahun dengan Musik Spesial
- Lengkap, Harga Emas Minggu 5 Oktober 2025
- Kinerja Sektor Farmasi dan Tekstil Melonjak di Pertengahan 2025
- Bank BPD DIY Malioboro Run 2025, Ajang Lari Berstandar Internasional Sukses Digelar
Advertisement
Advertisement