Advertisement
Suku Bunga Naik, Kredit Konsumsi Melambat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir, suku bunga acuan saat ini naik menjadi 5,50, suku bunga deposit facility 4,75% dan suku bunga lending facility 6,25%. Kenaikan suku bunga acuan tersebut diyakini bank sentral guna menjaga daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas aman. Tren kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia diprediksi akan sedikit memukul kinerja kredit konsumsi perbankan.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual memprediksi kekhawatiran para perbankan akan kinerja kredit konsumsi belum sepenuhnya benar. Pasalnya, ke depan kinerja kredit konsumsi masih berdasarkan segmen.
Advertisement
Pada kredit konsumsi kelas tinggi biasanya hanya ada dua produk yakni kepemilikan properti dan kredit kendaraan bermotor. Selebihnya, kredit kecil seperti cicilan tanpa agunan dan sejenisnya.
“Kalau yang kepemilikan properti sebelum ada kenaikan suku bunga kan juga memang sudah melambat, jadi proyeksinya masih akan sama untuk yang segmen atas atau mulai Rp1 miliar akan lebih lambat sementara yang Rp500 jutaan ke bawah akan masih baik,” katanya, Rabu (29/8/2018).
BACA JUGA
Pasalnya, kredit untuk produk khususnya rumah atau kendaraan bermotor di bawah Rp500 juta masih menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi konsumen.
Sehingga David memastikan dalam jangka pendek kinerja kredit konsumsi belum sepenuhnya akan bergejolak turun bahkan diproyeksi masih moderat. Apalagi Bank Sentral melakukan kenaikan suku bunga secara perlahan tidak drastis seperti negara lain.
Menurutnya, dengan kondisi ini perbankan tidak perlu serta merta mengubah fokus pola kompetensi inti untuk menambal penurunan kinerja kredit konsumsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Warga Jogja Kini Bisa Pesan Bight Gas 12 Kg via WA Milik Pertamina
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, 18 Nov 2025
- Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan Tetap Lanjut
- Impor Pakaian Bekas Dilarang, Mendag Fokus Penindakan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





