Advertisement
Bulog Distribusikan 25 Ton Beras lewat OP

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pada Agustus ini, Bulog Divre DIY telah mendistribusikan 25 ton beras untuk operasi pasar (OP). Beras tersebut disalurkan melalui Satgas Operasi Pasar, Rumah Pangan Kita (RPK), toko, pasar, dan juga sinergi BUMN.
Kepala Bulog Divre DIY Ahmad Kholisun mengatakan sebelum adanya instruksi dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan OP dengan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), OP sebenarnya sudah dilakukan secara berkala. Namun sejak minggu lalu, OP kembali dioptimalkan untuk menekan harga beras medium menjadi sesuai HET sebesar Rp8.950. Pasalnya hingga kini hampir di seluruh wilayah Indonesia, harga beras medium masih di atas HET. "Di Jogja masih di kisaran Rp9.400, masih di atas HET," katanya kepada Harian Jogja, Rabu (29/8).
Advertisement
Kholisun menyebut untuk keperluan OP, pada Agustus ini pihaknya sudah menyalurkan 25 ton beras ke pasaran. Meski belum tergolong besar, serapan beras OP tersebut mulai meningkat beberapa waktu terakhir. Sebab menurutnya makin banyak saluran yang dimanfaatkan untuk pendistribusian OP ini. Mulai dari distributor, mitra, toko, RPK, hingga Satgas OP yang langsung datang untuk menawarkan. "Biasanya hanya tiga sampai lima kuintal sehari. Kemarin [Selasa] mencapai 9,3 ton," imbuhnya.
Ia melanjutkan jumlah tersebut sebenarnya belum memenuhi target capaian OP harian. Yakni 15.000 ton untuk seluruh wilayah di Indonesia secara kumulatif. Apalagi kini Bulog tidak lagi punya pengeluaran beras rutin melalui program Rastra. Pasalnya program Rastra kini telah dihapuskan dan diganti dengan bantuan pangan nontunai (BPNT). Artinya serapan OP tergantung pada kebutuhan pasar yang terus berubah-ubah, tanpa ada patokan pasti seperti halnya saat penyaluran program Rasta.
BACA JUGA
Sementara itu, kendala puso yang dihadapi petani di Jawa Tengah menurut Kholisun tak akan berpengaruh pada cadangan beras di wilayahnya. Sebab hingga kini, cadangan beras untuk wilayah DIY-Kedu-Banyumas masih sekitar 34.000 ton. Sedangkan khusus untuk wilayah DIY masih ada 10.324 ton. "Berpengaruh pada serapan pasti. Misalnya sehari biasanya di atas 500 kilogram, sekarang akan turun karena puso ini. Namun stok kita masih aman," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daop 6 Jogja Sebut Tingkat Ketepatan Waktu Keberangkatan Capai 99,81 Persen
- Etanol 3,5 Persen Picu Polemik, Pertamina Klaim Tekan Emisi
- Sosok Bjorka yang Ditangkap Polisi Belum Lulus Sekolah dan Pengangguran
- Impor Sapi Bakal Dilonggarkan untuk Percepat Swasembada
- Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24 Rp2,2-Rp2,3 Juta per Gram
Advertisement

2 Awan Panas dan Puluhan Guguran Lava Terjadi di Merapi Sepekan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dirjen Bea Cukai Diminta Usut Tuntas Importir yang Nakal
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Stabil, UBS dan Galeri24 Turun
- Harga Pangan Hari Ini, Banyak yang Turun
- Kanwil DJP DIY Ajak Wajib Pajak Segera Aktivasi Akun Coretax Sebelum 2026
- Bappenas Pastikan Harga Gabah Rp6.500 Angkat Pendapatan Petani
- Temu Kamu Yogyakarta Rayakan 2 Tahun dengan Musik Spesial
Advertisement
Advertisement