Advertisement
EKRAF KAKUTASUART : Belajar Autodidak Dari Nol

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Memulai bisnis tak mesti dengan bekal yang cukup. Dua orang sahabat, Rinta dan Dova membuktikan bahwa bisnis bisa dimulai dari nol.
Jika banyak mahasiswa yang terlena dengan euforia jelang kelulusan, tak begitu halnya dengan dua sahabat, Rinta Arina dan Dovania. Jelang mendapat gelar sarjana mereka asyik berdiskusi, apa yang akan dilakukan selama nganggur selepas lulus kuliah agar tetap produktif. Januari 2018, mereka pun mantap memulai bisnis kerajinan yang diberi nama Kakutasuart.
Advertisement
Tapi jangan dibayangkan mereka memulai bisnis dengan mulus. Pasalnya bisnis kerajinan berjenis embroidery hoop art merupakan hal yang benar-benar baru bagi mereka berdua. Dova memang punya keterampilan kruistik, tetapi hal itu berbeda dengan embroidery hoop art, sedangkan Rinta mengaku mulanya tak bisa sama sekali menyulam. "Kami berdua benar-benar mulai dari zero. Belajar autodidak. Lihat-lihat video di Youtube dan coba-coba berdua. Akhirnya setelah sekitar sebulan, kami anggap hasil belajar kami itu sudah layak jual," kata Rinta kepada Harian Jogja, Jumat (19/10).
Mereka berdua akhirnya memberanikan diri membuka bisnis kerajinan Kakutasuart lewat media sosial Instagram. Kenapa kaktus? Rinta menjelaskan pemilihan itu didasarkan atas kegemaran mereka berdua akan tanaman kaktus. Agar unik, mereka pun memilih nama Kakutasuart, perpaduan antara kata kaktus dengan pengucapan ala orang Jepang yang tak bisa mematikan huruf dan art. Kakutasuart menawarkan jasa pembuatan kerajinan untuk hiasan maupun ucapan selamat wisuda dan ulang tahun dengan segmen utama mahasiswa.
Pasalnya Rinta mengaku bisnis ini bermula dari pengamatan mereka berdua akan tren memberi hadiah bagi kawan yang sudah berhasil diwisuda. Selama ini, kado yang diberikan banyak berupa buket bunga maupun makanan. Rinta dan Dova ingin membuat barang spesial yang diberikan kepada teman saat wisuda tapi masih bisa disimpan sebagai pajangan. Setelah memilih dan memilah, mereka pun menjatuhkan pilihan pada embroidery hoop art. "Malah ternyata pada perkembangannya banyak yang pesan produk kami dengan tulisan nama kawannya yang diwisuda. Awalnya hiasan saja, malah berkembang lebih personal," ucapnya.
Yang tak mereka berdua sangka, baru satu bulan menjalankan bisnis yang benar-benar berangkat dari nol ini, mereka dipercaya untuk mengisi workshop embroidery hoop art pada Februari 2018. Pada workshop yang diinisiasi oleh @wkwkproject dan @inisago.id ini, mereka berdua diminta mengajarkan para peserta untuk membuat motif bunga sakura. "Enggak menyangka, baru sebulan langsung dapat kepercayaan untuk mengisi workshop," ujar Rinta bersemangat.
Meski demikian, mereka berdua sadar betul bisnis ini punya banyak pesaing. Dengan harga produk yang tidak murah karena murni handmade, Rinta dan Dova harus punya strategi agar dapat bersaing. Apalagi menurutnya pada era digital, saat semua serba daring seperti sekarang ini, bisnis-bisnis baru serupa mudah sekali bermunculan. Oleh sebab itu, mereka berdua berusaha sebisa mungkin untuk terus berinovasi melalui desain-desain baru. Mereka juga aktif menawarkan desain baru tersebut pada calon pelanggan yang memesan produk Kakutasuart.
"Meskipun setiap ada desain baru, kemungkinan ditiru juga besar, kami yakin saja. Toh produk kami murni handmade, kalaupun ditiru tak akan bisa sama persis. Beda tangan beda hasil," tuturnya.
Usaha yang belum genap setahun ini, menurut Rinta masih terue berkembang. Mereka berdua terus berusaha memperluas pasar. Sejauh ini, mereka sudah mendapatkan pelanggan dari luar Jawa seperti Kalimantan. Ke depan, Rinta berharap Kakutasuart mampu menjadi bisnis yang sustainable, bertahan lama. Laiknya sifat kaktus yang mampu berumur panjang dan bertahan di medan yang panas sekalipun. "Goal kami ke depan, tidak hanya berupa pajangan tetapi embroidery ini bisa diaplikasikan ke media lain seperti tas, jaket, sepatu. Kami masih terus berusaha ke arah sana," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekonom UGM Dukung Pajak E-commerce, Ciptakan Keadilan Pengusaha Daring dan Luring
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
Advertisement
Advertisement