Advertisement
Inflasi 2019 Tergantung Harga BBM

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Laju inflasi yang tetap rendah sesuai perkiraan Bank Indonesia sebesar 3,6% pada tahun depan hanya bisa dicapai jika harga bahan bakar minyak (BBM) terkendali.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Samual mengungkapkan inflasi bisa menyentuh kisaran 3,6% jika harga pangan tetap terkendali seperti tahun ini.
Advertisement
"Namun, jika harga minyak masih setinggi sekarang, pemerintah bisa saja menyesuaikan harga BBM secara bertahap," ungkap David, Minggu (11/11/2018).
Jika hal tersebut terjadi, dia melihat laju inflasi akan mengarah ke kisaran 4%. Namun, pemerintah mungkin baru dapat menyesuaikan harga minyak pascapemilu atau sekitar awal semester II/2018. Dengan catatan, harga minyak dunia masih berada di kisaran yang tinggi.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira melihat laju inflasi pada tahun depan akan berada di kisaran aman, yakni 3,3%-3,5%.
Hal tersebut dapat terjadi ditopang oleh sejumlah faktor, yaitu penurunan harga minyak yang mulai terjadi dan penguatan nilai tukar. Harga minyak jenis Brent dalam satu bulan terakhir telah turun sebanyak 18,3%, dari puncak harga minyak US$86 per barel menjadi US$71 per barel.
"Penurunan harga minyak mentah membuat dorongan inflasi komponen administered price dari penyesuaian harga BBM jenis nonsubsidi tidak terlalu besar di akhir tahun ini," papar Bhima.
Selain itu, dia melihat Pertamina kemungkinan besar tidak akan menaikkan harga BBM ke depannya. Sementara itu, penguatan nilai tukar rupiah selama beberapa hari diharapkan terus berlanjut sehingga dampak inflasi dari barang-barang impor tidak akan besar.
Di samping itu, Bhima melihat harga beberapa komoditas pangan internasional mulai mengalami penurunan di antaranya kedelai turun 7%, gandum 13,3%, gula 19,3%, beras turun 9% dan minyak sawit turun sebesar 16,6%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi pada tahun ini akan tetap rendah di level 3,2%. Dengan perkembangan inflasi yang rendah pada tahun ini, Perry meyakini tekanan inflasi pada 2019 juga lebih rendah dari perkiraan bank sentral sebelumnya. "Pada 2019 kami perkirakan inflasi 3,6%," ungkap Perry, Jumat (9/11/2018).
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman memaparkan pihaknya melihat semua komponen inflasi pada tahun depan cukup bagus, baik inflasi inti dan administered prices. "Volatile food meski sedikit naik, tetapi cukup stabil," ucap Aida, Minggu (11/11/2018).
Selain itu, BI melihat pemerintah belum akan melakukan penyesuaian harga BBM subsidi pada tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
Advertisement

Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- DIY Targetkan Pertumbuhan Ekonomi hingga 5,9 Persen untuk 2026
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Cari Smart TV untuk Streaming Netflix dan YouTube? Intip Rekomendasinya dari Polytron!
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
Advertisement
Advertisement