Advertisement
Pangkuan Sedayu Dipilih Jadi Lokasi Glamping Pertama

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Setelah menyurvei dengan cermat, Badan Otorita Borobudur (BOB) akhirnya memilih Pangkuan Sedayu sebagai lokasi glamorous camping (glamping) pertama yang ditargetkan akan dibuka pada pertengahan Februari mendatang. Lokasi ini dianggap strategis untuk pengembangan objek wisata baru berkonsep culture and adventure eco-tourism.
Direktur Destinasi BOB, Agustin Paranginangin, mengatakan setelah rapat bersama akhirnya diputuskan BOB memilih lokasi di Blok P yang terletak di sisi timur laut berbatasan dengan wilayah Pagerharjo, tepatnya di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Lokasi ini lantas disebut dengan Pangkuan Sedayu. Pemilihan Pangkuan Sedayu ini, menurutnya, terkait dengan tahapan dan pengembangan kawasan yang selaras antara Purworejo dan Kulonprogo serta Magelang.
Advertisement
"Karena titik ini merupakan pertemuan dari batas-batas ketiga Kabupaten tersebut," kata pria yang karib disapa Angin itu kepada Harian Jogja, Kamis (3/1/2018).
Angin mengakui sebenarnya kedua lokasi yang telah disurvei telah mempertimbangkan upaya untuk menekan kerusakan lingkungan dalam pembangunan glamping. Terutama dengan metode pemilihan teknologi dan material yang ramah lingkungan.
Direktur Pemasaran Pariwisata BOB Agus Rochiyardi menambahkan, dengan konsep culture and adventure eco-tourism, destinasi anyar ini akan memiliki tiga komponen yaitu nature, physical activity dan cultural exchange.
Oleh karenanya, isu lingkungan menjadi penting diperhatikan. Sebab konsep ini bertumpu pada daya tarik budaya dan alam, serta interaksi yang harmonis antara wisatawan dengan alam.
Pertimbangan pemilihan lokasi glamping, kata dia, tak bisa dilepaskan dari konsep tersebut, yaitu lokasi cukup datar dan tidak berbukit-bukit terjal karena berkaitan dengan keamanan para wisatawan. Jarak antarpohon antara tiga-empat meter sehingga tidak banyak pohon yang akan ditebang, dan jarak antara lokasi glamping dengan aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan tidak terlalu jauh. Aktivitas tersebut, menurut Agus, merupakan aktivitas yang dilakukan wisatawan bersama dengan masyarakat setempat.
"Maka kami saat ini sudah membina masyarakat tujuh desa di sekitar lokasi glamping. Mereka dipersiapkan untuk menyambut para wisatawan ini dengan aktivitas. Kami juga menyiapkan aktivitas buatan bagi wisatawan seperti beternak lebah. Jadi mereka nanti akan belajar bagaimana memanen madu. Namun ini nanti untuk jangka panjang," katanya.
Penyiapan SDM dari masyarakat sekitar tersebut, menurut Agus, penting dilakukan karena pariwisata sejatinya bertujuan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat. Selain itu, pariwisata yang berbasis alam dan budaya juga diharapkan dapat memunculkan nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini ada di masyarakat dan menciptakan konsep yang sustainable.
Setelah penentuan lokasi rampung maka glamping segera dibangun dan ditargetkan dapat selesai pada pertengahan Februari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Jadwal Bus Damri Jogja Semarang Hari Ini 15 September 2025
- Ini Rencana Penyaluran Kedit BBNI Saat Kantongi Rp55 Triliun Dana Pemerintah
- Pendiri Wings Group, Harjo Sutanto Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24, 15 September 2025
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
- Hingga Juli 2025, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp7.089 Triliun
- Pekerja Bisa Nikmati Relaksasi Bunga KPR Lewat BPJS Ketenagakerjaan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Anggaran Rp114 Triliun untuk Kemenkes 2026 Disepakati Komisi IX DPR
- KUR Perumahan Rp130 Triliun Dipastikan Cair Tahun Ini
Advertisement
Advertisement