Advertisement
Pedagang Beras Medium Diimbau Ambil Keuntungan Rp250

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Perum Bulog Divre DIY bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Satgas Pangan menggelar Kegiatan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium dengan melepas armada distribusi beras di Komplek Pergudangan Bulog Purwomartani, Kalasan, Sleman, Kamis (3/1). Kegiatan ini dilakukan untuk meredam potensi kenaikan harga pangan terutama beras medium.
Saat ini kenaikan harga beras medium sekitar Rp500-Rp1.000 per kilogram (kg) sehingga penggelontoran beras ke pasar-pasar dan mitra Bulog Rumah Pangan Kita (RPK) menjadi langkah strategis untuk menekan kenaikan harga beras. Bulog siap melakukan operasi pasar berapapun besarnya dan di manapun tempatnya.
Advertisement
Kepala Perum Bulog Divre DIY Akhmad Kholisun mengatakan Bulog menjual beras medium ke pedagang sebesar Rp8.250 per kg. Pedagang dapat kembali menjualnya dengan mengambil keuntungan wajar sekitar Rp250 per kg atau dijual Rp8.500 per kg. "Tujuannya menstabilkan harga, sehingga para pedagang juga diharapkan kerja samanya," katanya sebelum melepas armada distribusi beras di kompleks Pergudangan Bulog Kalasan, Kamis.
Menurut Sholikun, stok beras di Gudang Bulog masih sangat cukup untuk kebutuhan dua sampai tiga bulan ke depan. Ia meyakini saat memasuki musim panen awal Maret nanti, Bulog mulai menyerap hasil panen petani untuk mengisi stok.
Ia mengakui saat ini DIY sedang mengalami paceklik. Hal itu terbukti dari belum dimulainya masa panen padi di beberapa tempat meski beberapa lokasi ada yang masih menyimpan padi tetapi sebatas untuk konsumsi pribadi. Kendati demikian, stok beras di DIY masih cukup aman. "Stok beras khusus DIY sampai sekarang ada 11.000 ton. Kalau sama Kedu dan Banyumas total ada 40.000 ton. Sangat aman untuk mengantisipasi gejolak harga di awal tahun sampai masa panen nanti," katanya.
Sholikun mengatakan kenaikan harga beras di DIY selama 2018 dapat ditekan karena Bulog selalu menggelontorkan beras setiap saat dan tidak hanya saat harga beras tinggi. Langkah antisipatif selalu dilakukan sebelum harga beras naik signifikan.
Perwakilan Tim Satgas Pangan dari Polda DIY Bambang Priyana menjelaskan saat ini kenaikan harga beras tidak terlalu signifikan. Pihaknya juga telah menyisir ke beberapa lokasi di DIY dan tidak menemukan gudang beras tidak terdaftar atau ilegal yang menimbun beras.
"Saya pikir, untuk menimbun beras tidak terpikirkan [oleh pedagang] karena saat ini naiknya harga beras enggak tinggi. Sampai saat ini tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh rekan-rekan di DIY," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
- Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Daftar Bisnis Gibran Rakabuming Raka
- Mogok Kerja 3 Hari, Karyawan Asuransi Bumiputera 1912 Kembali Bekerja Besok Senin
Advertisement

Pemberdayaan Masyarakat di Sleman Dinilai Mampu Turunkan Angka Kemiskinan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Mitsubishi Fuso Gelar Fuso Customer Gathering 2023untuk Apresiasi Pelanggan di Kota Yogyakarta
- Cegah Inflasi, BI DIY Ajak Masyarakat Bijak Berbelanja di Akhir Tahun
- Jelang Libur Nataru, GIPI Perkirakan Lonjakan Wisatawan Terjadi Pada H-3 Natal
- PP 51 Jadi Landasan Penetapan UMP, Pengusaha: Sudah Pro Pekerja
- The Atrium Hotel and Resort Yogyakarta Hadirkan Promo Romantic Dinner
Advertisement
Advertisement